WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat akan melanjutkan pembicaraan dengan Taliban minggu depan di Qatar, membahas krisis kemanusiaan di Afghanistan dan langkah-langkah untuk memastikan bahwa negara itu tidak menjadi “tempat peluncuran” untuk “terorisme”, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
Delegasi AS akan dipimpin oleh perwakilan khusus AS untuk Afghanistan, Tom West, untuk diskusi yang direncanakan berlangsung selama dua hari, Price mengatakan pada Selasa (23/11/2021).
“Mereka akan membahas kepentingan nasional vital kami ketika menyangkut Afghanistan. Itu termasuk kontraterorisme, yang mencakup perjalanan yang aman bagi warga AS dan bagi warga Afghanistan yang kami memiliki komitmen khusus, dan itu termasuk bantuan kemanusiaan dan situasi ekonomi negara itu,” kata Price kepada wartawan.
West, yang menggantikan Zalmay Khalilzad dalam peran itu pada Oktober, baru-baru ini bertemu dengan perwakilan Taliban di Pakistan pada awal November.
Sebelum mengambil peran, ia juga telah bertemu dengan pejabat Taliban di Qatar sebagai bagian dari delegasi AS. Sesi itu diadakan dari tanggal 9-10 Oktober, di ibu kota Qatar, Doha, ketika para diplomat AS berusaha mengembangkan hubungan informal dengan pemerintah baru Taliban, lansir Al Jazeera (24/11).
Para pejabat AS sebelumnya telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi dengan delegasi Taliban di Qatar, mencapai kesepakatan pada Februari 2020 yang mendahului penarikan AS dan akhirnya pengambilalihan Taliban.
Taliban kemudian menguasai negara itu pada pertengahan Agustus tahun ini, beberapa hari sebelum pasukan AS dan internasional menarik diri dari Afghanistan setelah 20 tahun invasi militer yang menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001.
AS belum secara resmi mengakui pemerintah Taliban tetapi mengumumkan pada awal November bahwa Qatar akan menjadi perwakilan diplomatik Washington di negara itu.
AS telah berulang kali menetapkan persyaratan bagi Taliban untuk menerima dukungan keuangan dan diplomatik dari Washington: memerangi “terorisme”, membentuk pemerintahan yang inklusif, menghormati hak-hak minoritas, perempuan dan anak perempuan, dan memberikan akses yang sama ke pendidikan dan pekerjaan.
Utusan Barat pekan lalu mengatakan AS berencana untuk melanjutkan dialog dengan Taliban tetapi untuk saat ini, itu hanya akan memberikan bantuan kemanusiaan. (haninmazaya/arrahmah.com)