KAMPALA (Arrahmah.com) — Polisi Uganda mengatakan tujuh tersangka tewas dan 106 orang ditahan selama operasi oleh dinas keamanan terkait dengan tiga bom bunuh diri di ibu kota Uganda, Kampala, pekan lalu.
Militan Islamic State Central Africa Province (ISCAP) mengaku bertanggung jawab atas serangan 16 November, yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga pembom, dan melukai puluhan lainnya. Seorang petugas polisi termasuk di antara empat orang lainnya yang tewas dan 27 dari 37 orang yang terluka juga merupakan petugas polisi.
“Untuk menangkap dan membongkar serangan ini, kami telah mengintensifkan operasi. Sejak operasi ini dimulai, total 106 tersangka telah ditangkap,” kata juru bicara polisi Fred Enanga dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook, seperti dilansir dari Al Jazeera (22/11/2021).
Polisi tidak memberikan rincian tentang bagaimana tujuh tersangka dibunuh.
Dalam serangan pekan lalu, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu masuk kantor polisi di pusat Kampala. Tiga menit kemudian dua pembom bunuh diri lainnya meledak di sepanjang jalan yang mengarah ke gedung parlemen.
Ledakan itu membakar kendaraan, membuat pecahan kaca beterbangan, dan membuat panik polisi dan pekerja yang berhamburan keluar dari gedung-gedung bertingkat.
Enanga mengatakan mereka yang ditahan adalah orang yang terlibat dalam pendanaan dan orang yang terlibat dalam mobilisasi dan penghasutan warga Uganda untuk bergabung dengan ADF (Pasukan Demokrat Sekutu), sebuah kelompok pemberontak.
ADF didirikan di Uganda pada 1990-an dan pada awalnya mengobarkan perang melawan pemerintah di barat negara itu. (hanoum/arrahmah.com)