(Arrahmah.com) – Salah satu aspek penting dalam ajaran Islam adalah adab. Adab dan etika Islami menjadikan aktivitas harian bernilai ibadah. Di antara aktivitas hidup harian yang dapat bernilai ibadah adalah tidur. Tidur dapat berpahala dan bernilai ibadah jika disertai niat Lillah dan mengikuti tuntunan dan adab tidur yang diperintahkan Rasul.
Berikut ini bebera adab tidur yang dianjurkan oleh Nabi Muhamamd shallahu ‘alaihi wa sallam melalui hadits-hadits beliau.
(1). Memadamkan Api dan Lampu serta Menutup Pintu
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memadamkan api dan lampu serta menutup pintu jika hendak tidur.
Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ، وَغَلِّقُوا الْأَبْوَابَ
“Padamkan lampu dan tutup pintu malam hari jika kalian hendak tidur”.
Dalam hadits lain Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata, suatu malam sebuah rumah di Madinah terbakar. Hal itu disampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga beliau mengatakan.
إِنَّ هَذِهِ النَّارَ إِنَّمَا هِيَ عَدُوٌّ لَكُمْ، فَإِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوهَا عَنْكُمْ
“Sesungguhnya api ini adalah musuh kalian, oleh karena itu jika tidur padamkanlah”.
Adapun anjuran menutup pintu sebelum tidur dijelaskan dalam riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا
“Tutuplah pintu, sebutlah nama Allah (berdzikir) karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup”.
Ibnu Daqiq al-Ied mengatakan, ‘’perintah untuk menutup pintu untuk kemaslahatan diniah (agama)dan dunia berupa penjagaan jiwa dan harta dari para pengganggu dan pembuat kerusakan khususnya dari gangguan setan. Adapun sabda beliau, ‘sesungguhnya setan tidak membuka pintu yang tertutup” merupakan isyarat bahwa masalahat dari perintah menutup pintu adalah guna menjauhkan setan dari berkumpul bersama manusia”. (Fathul Bari,11/87).
(2). Menutup Bejana
Dianjurkan menutup bejana sebelum tidur. Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
: غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، فَإِنَّ فِي السَّنَةِ لَيْلَةً يَنْزِلُ فِيهَا وَبَاءٌ، لَا يَمُرُّ بِإِنَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ، أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وِكَاءٌ، إِلَّا نَزَلَ فِيهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَبَاءِ
“Tutuplah bejana, tutuplah wadah air karena dalam setahun terdapat satu malam yang turun wabah di dalamnya, tidaklah peristiwa itu melalui satu bejana yang tidak tertutup melainkan wabah tersebut masuk ke dalamnya”. (HR. Muslim)
(3). Berwudhu Sebelum Tidur
Dianjurkan berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits Barra bin Azib radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Jika kamu beranjak ke tempat tidurmu berwudhulah seperti wudhumu ketika akan shalat lalu berbaringlah pada sisi kananmu kemudian ucapkanlah (do’a);
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ،
Ya Allah aku menyerahkan wajahku kepadaMu, aku limpahkan segara urusanku kepadaMu,aku sandarkan tulang punggungku kepadaMu dengan harap dan cemas. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri melainkan kepadaMu, aku mengimani kitab suci yang Engkau turunkan dan Nabi yang Engkau utus”.
Jika engaku mati pada malam itu, maka engkau mati di atas fitrah, oleh karena itu jadikanlah do’a tersebut sebagai ucapan terakhirmu (sebelum tidur). (Muttafaq ‘alaih)
(4). Membersihkan Tempat Tidur
Nabi shallalhu ‘alaihi wa sallam menganjurkan membersihkan tempat tidur sebelum tidur. Dalam Sahihain dinyatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ”. وفي رواية مسلم: ” وَلْيُسَمِّ اللَّهَ، فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ عَلَى فِرَاشِهِ
“Jika salah seorang diantara kalian beranjak ke tempat tidurnya hendaknya dia membersihkan tempat tidurnya dengan mengibaskan bagian dalam sarungnya, karena dia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya”. (HR. Bukhari).
Dalam riwayat Muslim, “ . . sambil menyebut nama Allah, karena dia tidak tahu apa yang akan terjadi di atas kasurnya setelah itu”. (HR. Muslim)
(5). Tidur pada Sisi Kanan
Dianjurkan tidur dengan posisi miring ke sebalah kanan. Sebagaimana diperintahkan oleh Rasul melalui sabdanya.
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ
“Jika engkau mendatangi tempat tidurmu, berwudhulah seperti wudhumu ketika akan shalat kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan”. (Muttafaq ‘alaih)
(*/Arrahmah.com)