LIBYA (Arrahmah.com) — Setidaknya 75 imigran gelap tenggelam di lepas pantai Libya, lapor Organisasi Keimigrasian Internasional (IOM) pada Sabtu (20/11/2021). Ini merupakan insiden yang terjadi kesekian kalinya dalam upaya para imigran menempuh perjalanan berbahaya dari Libya menuju benua Eropa.
“Lebih dari 75 imigran tenggelam pada Rabu kemarin setelah berangkat dari Libya, menurut keterangan 15 penyintas yang diselamatkan nelayan dan dibawa ke (kota) Zwara,” tulis IOM di Twitter, dikutip dari Yeni Safak (21/11).
“Tragedi terbaru ini menjadikan jumlah nyawa yang hilang di Mediterania Sentral tahun ini melebihi 1.300,” sambungnya.
Libya telah menjadi titik transit vital bagi para imigran gelap yang berusaha mencapai Eropa dalam upaya melarikan diri dari kemiskinan dan konflik di negara mereka masing-masing.
Sebagian dari mereka berhasil mencapai Eropa, namun sebagian lainnya tewas tenggelam dalam perjalanan. Salah satu pemicu kematian adalah buruknya kondisi kapal yang dipakai untuk berlayar.
Juli lalu, setidaknya 57 imigran tewas setelah kapal mereka tenggelam di lepas pantai Libya dekat Khums. Dari total tersebut, 20 di antaranya adalah perempuan dan dua lainnya anak-anak.
Di paruh pertama tahun ini, hampir 15 ribu pengungsi, pencari suaka, dan imigran telah dicegat oleh penjaga pantai Libya yang didukung Uni Eropa (UE).
Kelompok Amnesty International melaporkan bahwa dari 15 ribu orang tersebut, sekitar 7 ribu di antaranya dipaksa pulang ke kamp-kamp detensi di Libya. (hanoum/arrahmah.com)