ISLAMABAD (Arrahmah.com) — Pakistan pada Kamis (18/11) membebaskan ketua partai Islam Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) yang menjadi tokoh utama di balik demo besar anti Prancis. Pembebasan ini dilakukan setelah larangan terhadap partai itu dicabut awal bulan ini untuk mengakhiri kerusuhan mematikan.
Ratusan pendukung terlihat bersorak dan menaburkan kelopak bunga ketika ketua TLP, Saad Rizvi, dibawa ke markas partai tersebut di Lahore.
Pembebasannya dikonfirmasi ke AFP (18/11/2021) oleh juru bicara TLP dan kepolisian Lahore. TLP menyiarkan secara langsung di YouTube perayaan para pendukung di luar markas partai.
Dalam beberapa tahun terakhir, TLP melakukan serangkaian unjuk rasa disertai kericuhan, utamanya berkaitan dengan isu penistaan agama di negara tersebut.
Rizvi ditangkap pada April ketika kelompok tersebut dilarang pemerintah. Namun larangan itu dicabut pada 7 November ketika pemerintah membuat kesepakatan dengan TLP yang disebut demi “kepentingan nasional”, setelah tujuh anggota polisi tewas dalam unjuk rasa yang dimulai akhir bulan lalu.
Disebutkan keputusan itu dibuat setelah mendapat jaminan dari TLP – yang memiliki tiga perwakilan di parlemen – pihaknya akan mengikuti aturan hukum.
Ratusan pendukung TLP yang ditangkap juga dibebaskan awal bulan ini sebagai bagian kesepakatan.
Rizvi adalah putra pendiri TLP, Khadim Hussain Rizvi.
TLP melakukan kampanye anti Prancis setelah majalah Charlie Hebdo yang berbasis di Paris menerbitkan kartun Nabi Muhammad tahun lalu. Tindakan penistaan agama menurut Islam.
Unjuk rasa pada April membuat kedutaan Prancis mengeluarkan peringatan kepada seluruh warga negaranya untuk meninggalkan negara tersebut.
Demo terbaru, di mana ribuan orang bergerak dari Lahore, menyebabkan beberapa kota di Pakistan mengalami kemacetan parah dan layanan kereta api terhenti. (hanoum/arrahmah.com)