SRINAGAR (Arrahmah.com) — Puluhan kerabat dua warga sipil yang tewas dalam baku tembak kontroversial di wilayah Kashmir yang dikuasai India melancarkan protes di kota utama wilayah sengketa itu hari Rabu (17/11/2021). Mereka menuntut pihak berwenang untuk memulangkan mayat kedua korban untuk mereka makamkan.
Empat orang, termasuk dua warga sipil dan dua tersangka pejuang Kashmir, tewas Senin (15/11) malam dalam serangan pasukan pemerintah di Srinagar, kata polisi.
Dilansir The Greater Kashmir (17/11), para anggota keluarga kedua korban sipil yang diidentifikasi sebagai Mohammad Altaf Bhat, seorang pedagang, dan Mudassir Ahmed, seorang dokter bedah gigi dan agen real estat, berkumpul di kawasan di Srinagar di mana beberapa kantor media berlokasi, dan menuntut pemulangan jasad keduanya.
Haneef Bhat, saudara Mohammad Altaf Bhat, mengatakan, “Kami menuntut agar jasad saudara saya dikembalikan. Pesan saya bagi warga Kashmir, baik orang Sikh, Pandit, atau dari komunitas lainnya, adalah, jika ini terjadi pada kami, ini mungkin juga terjadi pada kalian. Saya ingin orang-orang bergabung dalam menuntut keadilan karena kalau kita tidak bersatu, badai ini akan menghantam kita semua.”
Polisi mengatakan warga sipil itu tewas dalam baku tembak antara pasukan pemerintah dan pejuang Kashmir, yang mencakup seorang warga Pakistan.
Namun, para saksi mata dan kerabat korban sipil mengatakan, pasukan India menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia selama bentrokan.
Pihak berwenang India kemudian diam-diam menguburkan mayat para korban di desa terpencil di barat laut sebagai bagian dari kebijakan yang dimulai pada tahun 2020.
Sejak itu, pihak berwenang telah menguburkan mayat ratusan tersangka pejuang Kashmir dan rekan mereka, termasuk warga sipil, di makam-makam tak bernisan di daerah-daerah terpencil, menolak keinginan keluarga mereka mengenai pemakaman yang layak.(hanoum/arrahmah.com)