WASHINGTON (Arrahmah.com) – Para diplomat tinggi dari AS dan Qatar bertemu di Washington pada Jumat (12/11/2021), mengatakan mereka tidak mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan rezim Suriah untuk saat ini.
“Kami tidak mendukung normalisasi, dan sekali lagi, kami akan menekankan kepada teman dan mitra kami untuk mempertimbangkan sinyal yang mereka kirimkan,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat konferensi pers bersama dengan Wakil PM Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Muhammad Al Thani, seperti dilaporkan Al Arabiya.
Kedua diplomat ditanyai posisi mereka setelah kunjungan Selasa ke Damaskus oleh Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed di mana ia bertemu dengan pemimpin rezim Suriah Bashar Asad.
Pada Jumat, Blinken mengatakan dia “prihatin dengan sinyal yang dikirimkan oleh beberapa kunjungan dan keterlibatan ini”.
“Dan saya hanya akan mendesak semua mitra kami untuk mengingat kejahatan yang telah dilakukan dan memang terus dilakukan oleh rezim Asad,” tambahnya.
Sementara itu, FM Qatar mengatakan normalisasi hubungan dengan rezim Asad bukanlah langkah yang sedang dipertimbangkan Doha saat ini.
“Kami percaya bahwa semua kejahatan yang dia lakukan terhadap rakyatnya sendiri, dia harus bertanggung jawab. Tapi juga, kami mendukung resolusi politik dan transisi politik di sana secara damai dengan dukungan Resolusi Dewan Keamanan 2254,” katanya.
Tapi dia berhenti mengkritik keputusan UEA untuk terlibat kembali dengan rezim Asad.
“Mereka membuat keputusan berdasarkan penilaian mereka sendiri dan perhatian mereka sendiri, dan ini adalah hak kedaulatan mereka. Kami tidak bisa mengkritik,” katanya.
“Ini akan menjadi angan-angan untuk memiliki semua negara di kawasan bersatu ketika membicarakan masalah Suriah,” tambahnya. (haninmazaya/arrahmah.com)