WASHINGTON (Arrahmah.com) – Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat Wally Adeyemo mengatakan dia tidak melihat situasi di mana Taliban, yang mendapatkan kembali kekuasaan di Afghanistan pada Agustus, akan diizinkan mengakses cadangan bank sentral Afghanistan, yang sebagian besar dipegang di Amerika Serikat.
“Kami percaya bahwa penting bagi kami untuk mempertahankan sanksi kami terhadap Taliban tetapi pada saat yang sama menemukan cara untuk bantuan kemanusiaan untuk sampai ke rakyat Afghanistan. Itulah tepatnya yang kami lakukan,” klaim Adeyemo kepada Komite Perbankan Senat pada Selasa (19/10/2021), lansir Al Jazeera.
Taliban telah meminta AS untuk mencabut blokade lebih dari $9 miliar dari cadangan bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negara itu ketika pemerintah berjuang untuk menahan krisis ekonomi yang semakin dalam.
Taliban mengambil kembali kekuasaan di Afghanistan pada Agustus setelah Amerika Serikat menarik pasukannya, hampir 20 tahun setelah kelompok bersenjata itu digulingkan oleh pasukan pimpinan AS setelah serangan 11 September 2001 di AS.
AS dan negara-negara Barat lainnya telah bergulat dengan pilihan sulit karena krisis kemanusiaan yang parah tampak besar di Afghanistan. Mereka telah mencoba mencari cara untuk terlibat dengan Taliban tanpa memberikan legitimasi yang mereka cari, sambil memastikan bantuan kemanusiaan mengalir ke negara itu.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa kami menerapkan sanksi kami terhadap Taliban dan jaringan Haqqani, tetapi pada saat yang sama memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan yang diizinkan ke negara itu,” kata Adeyemo.
Jaringan Haqqani adalah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban yang berbasis di dekat perbatasan dengan Pakistan dan dipersalahkan atas beberapa serangan bunuh diri terburuk dalam perang tersebut.
Adeyemo mengatakan Departemen Keuangan mengambil setiap langkah yang dapat dilakukan dalam sanksinya untuk menjelaskan kepada kelompok-kelompok kemanusiaan bahwa Washington ingin memfasilitasi aliran bantuan kepada rakyat Afghanistan, tetapi memperingatkan bahwa agar bantuan kemanusiaan mengalir, Taliban harus memungkinkan itu terjadi di dalam negeri.
Departemen Keuangan bulan lalu semakin membuka jalan bagi bantuan untuk mengalir ke Afghanistan meskipun ada sanksi AS terhadap Taliban ketika mengeluarkan dua izin umum. (haninmazaya/arrahmah.com)