JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebuah media asing mempersoalkan suara adzan yang berkumandang dari masjid-masjid di Jakarta. Media asing tersebut adalah Agence France-Presse (AFP), agensi berita internasional yang berpusat di Paris, Prancis.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun angkat bicara terkait masalah ini. MUI menyayangkan kritik tersebut karena dapat mengusik masalah ibadah dan keyakinan umat Islam.
“Kalau yang mereka kritik itu suara azan dan mereka minta supaya jangan ada suara azan wah ini berat masalahnya. Karena ini jelas-jelas mengusik masalah ibadah dan keyakinan umat Islam,” kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Buya Anwar Abbas pada Jumat (15/10/2021).
Ia menduga dibalik kritik yang mengusik azan tersebut terdapat orang-orang yang punya pandangan komunistik atheistik dan sekuleristik yang memang memusuhi dan benci terhadap agama terutama agama Islam.
“Kalau memang masalah azan tersebut yang mereka persoalkan maka saya berkeyakinan dibelakangnya saya perkirakan adalah orang-orang yang punya pandangan komunistik atheistik dan sekuleristik yang memang memusuhi dan benci terhadap agama terutama agama Islam,” tambahnya.
“Tapi kalau yang mereka persoalkan adalah suara-suara yang dipancarkan melalui loudspeaker sebelum kumandang azan ya itu bisa diatur dan bisa dibicarakan,” sambungnya.
Sebelumnya, pada Kamis (14/10), AFP mengeluarkan laporan dengan judul “Ketakwaan atau gangguan kebisingan? Indonesia mengatasi reaksi volume azan”.
Dalam laporan tersebut tertulis bahwa salah satu narasumber kantor berita asing itu disebutkan merasa terganggu dengan suara azan dari masjid dekat rumahnya, namun takut mengkomplain. (rafa/arrahmah.com)