TEHERAN (Arrahmah.com) – Tentara nasional Iran memulai latihan pada Jumat (1/10/2021) di dekat perbatasannya dengan Azerbaijan, TV pemerintah melaporkan, menampilkan kemampuan militer di dekat wilayah tetangga yang semakin skeptis terkait relasinya dengan Barat dan “Israel”.
Artileri, drone, dan helikopter akan berpartisipasi dalam latihan tersebut, ungkap laporan itu, tanpa merinci waktu dan lokasi markas mereka. Iran kadang-kadang mengadakan acara semacam itu, mengatakan ingin menilai kesiapan tempur dan menunjukkan kemampuan mereka.
Latihan itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan. Iran mewaspadai Azerbaijan khususnya atas kerja sama militernya yang mendalam dengan musuh bebuyutannya, “Israel”, dan pada Kamis (30/9) menyuarakan keprihatinannya kepada duta besar Azerbaijan di Teheran Ali Alizadeh.
“Kami tidak menoleransi kehadiran dan aktivitas terhadap keamanan nasional kami dari rezim Zionis, atau “Israel”, di dekat perbatasan kami,” ujar Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian. “Dan kami akan melakukan tindakan yang diperlukan dalam hal ini.”
Amirabdollahian menggambarkan hubungan antara Iran dan Azerbaijan sebagai “penting”, tetapi bersikeras bahwa Iran memiliki “hak” untuk mengadakan latihan.
Awal pekan ini, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan dia terkejut dengan latihan yang direncanakan, dalam sebuah wawancara dengan Anadolu yang dikelola negara Turki.
Azerbaijan dan “Israel” telah memperkuat aliansi militer mereka dalam beberapa bulan terakhir, dengan drone berteknologi tinggi yang dipasok “Israel” membantu Azerbaijan dalam konfliknya dengan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh tahun lalu.
Ketegangan dengan Azerbaijan juga memperumit jalur perbatasan penting yang digunakan truk untuk mengangkut bahan bakar dan barang-barang lainnya dari Iran ke Armenia. Pihak berwenang Azerbaijan telah menahan dua pengemudi truk Iran dalam beberapa pekan terakhir karena mencoba mengambil rute tersebut, membuat marah Iran.
Kepala pasukan darat Jenderal Kioumars Heidari menggambarkan kehadiran “Israel” di Azerbaijan sebagai “mengganggu keamanan” di wilayah tersebut, kantor berita resmi IRNA melaporkan pada Jumat (1/10). “Sensitivitas kami terhadap perbatasan telah meningkat dan aktivitas (“Israel”) di sini berada di bawah pengawasan kami sepenuhnya,” katanya pada latihan tersebut.
Latihan militer itu dilakukan setelah Azerbaijan menjadi tuan rumah latihan militer bersama pada bulan September dengan pasukan khusus Turki dan Pakistan untuk pertama kalinya.
Wilayah ini tetap gelisah atas program nuklir Iran yang meningkat. Pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali perjanjian 2015 yang sekarang compang-camping dengan kekuatan dunia telah terhenti sejak Juni, tanpa tanggal yang ditetapkan untuk dimulainya kembali. (Althaf/arrahmah.com)