BASILAN (Arrahmah.com) – Empat tentara kafir Filipina telah ditangkap atas tuduhan membakar seorang pria Muslim yang mereka curigai sebagai salah satu Mujahidin Abu Sayyaf, ujar pernyataan militer pada Senin (1/8/2011), menyatakan bahwa perbuatan itu merupakan “tindakan penyiksaan yang tidak manusiawi”.
Para prajurit kafir itu menyiksa seorang pria dan memaksanya untuk mengaku bahwa dia adalah anggota Abu Sayyaf yang telah disalahkan atas serangkaian serangan terburuk terhadap militer di negara itu.
Mereka diduga menangkap korban di Basilan pada 23 Juli lalu, menuangkan bensin dan membakarnya.
“Kami tidak akan menolerir tindakan tidak manusiawi, menyiksa seorang warga sipil tak bersalah,” klaim Kolonel Domingo Tutaan.
“Ini adalah pesan yang kami kirim untuk semua orang, terutama kepada prajurit kami : pelanggaran hak asasi manusia tidak akan pernah ditolerir.”
Keluarga korban yang diidentifikasi sebagai Abdul Khan Ajid (39), mengatakan ia memiliki kesempatan hidup “50-50” karena luka bakar telah menjalar di sekujur tubuhnya, wajah bahkan hingga bagian vital.
“Luka bakar yang dialami sangat mengerikan. Mereka menuangkan bensin di wajahnya, telinganya, perutnya, selangkangannya dan membakarnya,” ujar adik korban, Haniba Mussada kepada wartawan.
Presiden otoritas kafir Filipina, Benigno Aquino yang menjabat sejak setahun lalu, berjanji akan mengakhiri pelanggaran ham di wilayah Filipina selatan, yang menjadi rumah mayoritas Muslim Filipina.
Dalam banyak kasus pelanggaran ham, tersangka utama dalam kejahatan kemanusiaan tersebut adalah pasukan keamanan pemerintah atau politisi kuat.
Banyak kasus serupa yang tak terungkap yang membuat penderitaan bagi Muslim di Filipina selatan.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ham internasional mengkritik Aquino karena tidak memenuhi janjinya, mengatakan bahwa ia telah gagal untuk mengubah “budaya impunitas” yang memungkinkan pelanggar tersebut tidak dihukum. (haninmazaya/arrahmah.com)