TEHERAN (Arrahmah.com) – Iran telah menyarankan kelompok teroris Syiah Houtsi untuk tidak bernegosiasi dengan pemerintah Yaman sebelum mengambil alih Marib, menurut Menteri Luar Negeri Yaman Ahmed Awad bin Mubarak.
Menteri Luar Negeri Yaman menyatakan selama wawancara dengan Al Arabiya keheranannya pada pemerintahan Presiden AS Joe Biden karena menghapus gerakan Houtsi dari daftar organisasi teroris asing tanpa mendapatkan imbalan apa pun.
Dia juga menekankan bahwa proyek Houtsi dan Iran bertujuan untuk menguasai Semenanjung Arab dan tidak hanya Yaman, lansir Al Arabiya (27/9/2021).
Menteri luar negeri mengatakan bahwa Houtsi membiayai diri mereka sendiri dari penjarahan dan penjualan bantuan internasional dan dari minyak Iran yang diberikan kepada mereka secara gratis.
Menteri Luar Negeri Yaman menambahkan dalam wawancara bahwa Houtsi berusaha untuk mencuci otak anak-anak di kamp mereka.
Dia mengatakan, utusan baru PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, seharusnya membangun apa yang telah dicapai dan tidak memulai dari awal.
Menteri menekankan pentingnya inisiatif Saudi dan PBB sebagai peta jalan untuk menyelesaikan krisis Yaman.
Utusan PBB pekan lalu telah meluncurkan tur regional untuk memobilisasi kembali dimulainya kembali negosiasi politik, memajukan upaya perdamaian, dan menyelesaikan konflik di Yaman. (haninmazaya/arrahmah.com)