ASSAM (Arrahmah.com) – Sebuah video dari seorang jurnalis foto yang menginjak dan menyerang tubuh seorang pria Muslim telah menjadi viral dan memicu kegemparan dan protes.
Dalam video tersebut, seorang pria pengunjuk rasa Muslim terlihat berlari dengan tongkat ke arah sekelompok polisi India dengan perlengkapan anti huru hara yang memegang senjata api, di desa Sipajhar, distrik Darrang, Assam pada Kamis (23/9/2021).
Begitu pria Muslim jatuh ke tanah setelah ditembak polisi India, hampir selusin polisi India terus menyerangnya dengan tongkat.
Jurnalis foto, yang diidentifikasi sebagai Bijoy Bania, juga terlihat bersama polisi menyerang pria Muslim tadi bahkan menginjak-injaknya meski sudah terkapar.
Pria Muslim yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Moinul Haque terus dipukuli dan diinjak hingga tewas sebelum dibawa pergi polisi.
Menjelang akhir video berdurasi 72 detik, jurnalis foto tersebut terlihat dipeluk oleh seseorang yang berpakaian sipil yang hadir di lokasi.
Laporan media India mengatakan jurnalis foto tersebut langsung ditangkap pada malam harinya.
Inspektur Polisi Darrang Susanta Biswa Sarma mengatakan kepada surat kabar The Indian Express (23/9) bahwa polisi melakukan apa yang harus mereka lakukan.
“Kami sudah menangkap pelaku dan sedang menyelidiki insiden ini,” katanya, lansir Al Jazeera (24/9).
Kekerasan di Sipajhar terjadi selama protes oleh Muslim asal Bengali terhadap apa yang disebut pengusiran yang diperintahkan oleh pemerintah Assam, yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu.
BJP telah dituduh mengeksploitasi garis perbedaan etnis dan agama di Assam untuk keuntungan elektoral dan menjalankan kampanye kebencian terhadap Muslim, yang merupakan sepertiga dari populasi negara bagian itu.
Pada Senin (20/9), hampir 800 keluarga Muslim dipindahkan secara paksa dari tanah mereka dan gubuk mereka dihancurkan oleh pejabat pemerintah di Sipajhar, meskipun sedang terjadi badai hujan di wilayah tersebut.
Namun, warga Muslim mengatakan kepada media India bahwa mereka telah membeli tanah itu bertahun-tahun yang lalu dan telah mendekati pengadilan setempat untuk menentang upaya pemindahan tersebut.
Sementara itu, protes telah dilakukan di Assam, ibu kota New Delhi, dan tempat-tempat lain atas kekerasan yang dilakukan oleh jurnalis foto tersebut. (hanoum/arrahmah.com)