KAIRO (Arrahmah.com) – Perdana Menteri baru “Israel” Naftali Bennett akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk pembicaraan terkait konflik “Israel”-Palestina dalam perjalanan resmi pertamanya sebagai pemimpin “Israel” ke Mesir dalam satu dekade.
Bennett, ketua partai sayap kanan Yamina yang menjabat sejak Juni, dijadwalkan bertemu dengan presiden Mesir pada Senin (13/9/2021) di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh di ujung selatan semenanjung Sinai.
Diskusi diperkirakan membahas “cara dan upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian” antara “Israel” dan Palestina, kata kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan.
Bennett dan Sisi juga diperkirakan akan membahas isu-isu regional, termasuk pengaruh Iran di Timur Tengah dan krisis di Libanon, kata para diplomat.
Tidak ada konfirmasi langsung dari pertemuan itu dari pemerintah “Israel”.
Pendahulu Bennett, Benjamin Netanyahu, adalah perdana menteri “Israel” terakhir yang melakukan kunjungan resmi ke Mesir pada 2011 selama kepresidenan mendiang Hosni Mubarak.
Pertemuan itu akan menjadi dorongan bagi Bennett, yang mulai menjabat pada Juni dan masih berusaha membangun kredensial kebijakan luar negerinya.
Situasi tegang di Jalur Gaza kemungkinan akan menjadi agenda utama.
“Israel”, dengan bantuan Mesir, telah mempertahankan blokade ketat atas Gaza sejak kelompok Palestina Hamas mulai memerintah wilayah itu pada tahun 2007. Ada empat perang atau serangan di Gaza oleh “Israel”, terakhir pada bulan Mei.
Pada tahun 1979, Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Zionis “Israel”. Hubungan telah mendingin selama bertahun-tahun, tetapi Mesir telah memainkan peran kunci dalam “menengahi” gencatan senjata antara “Israel” dan kelompok-kelompok Palestina di Gaza dalam berbagai putaran pertempuran. (Althaf/arrahmah.com)