ROMA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, menyatakan bahwa Amerika Serikat telah memberinya banyak tekanan untuk terlibat dalam perang di Libya.
“Satu-satunya pilihan apa yang waktu itu saya mempertimbangkan adalah tekanan Amerika, sikap Presiden Georgio Napolitano, dan keputusan DPR,” kutip harian Italia, Corriere Della Sera, Sabtu (30/7/2011) dari ungkapan Berlusconi.
NATO meluncurkan operasi penyerangan udara melawan kekuatan rezim Libya pada pertengahan Maret di bawah mandat PBB untuk “melindungi penduduk Libya.”
Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris mengatakan mereka tidak akan menghentikan operasi militer mereka sampai penguasa Libya Muammar Gaddafi turun dari kekuasaan.
Serangan udara koalisi Barat telah merenggut nyawa puluhan penduduk sipil sejauh ini.
Kubu revolusioner Libya juga sering melontarkan kritik karena kegagalan NATO untuk mencegah pasukan Gaddafi dari membunuh warga sipil. (althaf/arrahmah.com)