TEHERAN (Arrahmah com) – Kampanye yang menuntut pengadilan mantan Presiden Iran Hassan Rouhani memanas dengan pemerintah konservatif baru yang berkuasa di Teheran, lapor Anadolu Agency.
Seorang anggota parlemen garis keras, Javad Nikoban, pada Ahad (5/9/2021) mengangkat isu ini di parlemen.
“Kesabaran orang hampir habis” ujarnya, sambil mendesak kepala kehakiman untuk memulai proses hukum terhadap Rouhani.
Javad mengatakan apakah siaran Gando, serial televisi populer Iran, harus dihentikan atau Rouhani perlu diadili.
“Entah Gando itu bohong atau itu kebenaran. Jika itu bohong, itu harus dihentikan, dan jika itu benar, persidangan Rouhani harus dimulai,” kata anggota parlemen itu.
Serial drama yang sangat populer tersebut, yang berdasarkan kejadian nyata, menampilkan detektif intelijen Iran dan mata-mata asing sebagai protagonis utama. Itu kemudia dilarang oleh pemerintah Rouhani setelah menggambarkan pejabat tinggi pemerintah sebagai korup.
Kampanye tersebut, yang dimulai pada bulan-bulan terakhir masa jabatan kedua Rouhani, telah mendapatkan momentum setelah pemerintah konservatif yang dipimpin oleh mantan saingan politiknya Ebrahim Raeisi mengambil alih kekuasaan pada Agustus.
Tagar untuk menyeret Rouhani ke pengadilan telah menjadi tren di dunia maya Iran dalam beberapa hari terakhir.
Warganet menuntut pengadilan Rouhani atas penyimpangan keuangan, korupsi politik, ketidakamanan, dan kegagalan kebijakan luar negeri dalam delapan tahun terakhir.
Salah satu pengguna Twitter, Mohammad Shirvani, mengatakan jika Rouhani dan para pembantunya tidak diadili, itu akan menjadi preseden buruk bagi masa depan.
Parlemen Iran yang dikontrol kelompok konservatif pada April tahun ini telah mengajukan pengaduan atas Rouhani ke pengadilan karena menolak menandatangani setidaknya 13 dokumen hukum.
Pada bulan-bulan berikutnya, banyak suara konservatif bergabung dalam kampanya melawan mantan presiden tersebut.
Pada bulan Juni, anggota parlemen Mohsen Dehnavi mengatakan Rouhani dan wakilnya Ishaq Jahangiri harus diadili karena menjarah dan membagikan 60 ton cadangan emas negara itu dan $18 miliar dalam mata uang asing di antara teman-teman mereka.”
Baru-baru ini, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga bergabung dalam kampanye tersebut, menyerukan penuntutan terhadap Rouhani dan para menteri senior kabinetnya.
(ameera/arrahmah.vom)