DARAA (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Suriah pada Senin (30/8/2021) meningkatkan serangan mereka di lingkungan Daraa al Balad di barat daya Suriah, membom beberapa masjid lokal dalam upaya mereka untuk merebut kendali pusat kota.
Bentrokan pecah antara pasukan oposisi di lingkungan itu dan rezim, ungkap Eymen Ebu Nokta, juru bicara Komunitas Kebebasan Horan, sebuah kelompok yang didirikan oleh aktivis dan jurnalis dari Daraa, kepada Anadolu Agency (30/8).
Ebu Nokta mengatakan pasukan rezim menargetkan Masjid al Mansur, Masjid Sa’ad Bin Abi Wakkas, dan Masjid Dr. Ghassan Aba Zayd di lingkungan itu.
Penduduk setempat di pedesaan utara dan barat provinsi Daraa menargetkan pos pemeriksaan jalan rezim Bashar Asad dengan senjata ringan untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Daraa al-Balad, kata Ebu Nokta.
Sejak 29 Juli, rezim Bashar Asad dan milisi Syiah yang didukung Iran telah meluncurkan operasi darat di lingkungan itu, memicu bentrokan yang menyebar ke seluruh pedesaan.
Daraa al Balad diblokade oleh pasukan rezim pada 25 Juni setelah penduduk, termasuk mantan anggota oposisi Suriah, menolak perintah untuk menyerahkan senjata ringan mereka dan mengizinkan pasukan rezim untuk menggeledah rumah-rumah di daerah tersebut.
Komunitas Kebebasan Horan mengatakan bahwa selama pembicaraan mediasi yang dipimpin Rusia baru-baru ini dengan oposisi, pasukan rezim telah menuntut agar penduduk dan kelompok oposisi bersenjata menyerahkan semua senjata ringan mereka dan mengizinkan penggeledahan rumah, dan mendirikan sembilan pos pemeriksaan di lingkungan tersebut.
Tuntutan tersebut ditolak oleh Pusat Rekonsiliasi yang berbasis di Daraa yang bernegosiasi atas nama warga.
Daraa, yang dikenal sebagai tempat kelahiran revolusi Suriah, adalah rumah bagi sekitar 40.000 orang dan merupakan kubu oposisi hingga 2018. (hanoum/arrahmah.com)