KABUL (Arrahmah.com) – Turki memastikan tak akan memberikan bantuan teknis ke Taliban soal operasional Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan apabila tak diperbolehkan membawa militernya kesana. Keputusan itu diambil menyusul serangan yang dilakukan militan Islamic State Khurasan Province (ISKP) yang menewaskan 175 orang.
Diberitakan sebelumnya, Taliban mengajukan permohonan resmi ke Turki karena kurangnya pemahaman teknis soal operasional bandara.
Harapan Taliban, Turki sudah bisa memberikan bantuan per hari Selasa ketika periode evakuasi oleh tentara asing rampung. Namun, Taliban tidak mau ada tentara Turki di bandara Kabul karena mereka bagian dari NATO.
“Ultimatum mereka agar tentara asing keluar dari Afghanistan juga berlaku untuk pasukan Turki,” ujar sumber di Pemerintah Turki, Jumat (27/8/2021), dilansir Middle Eat Eye.
Salah seorang pejabat senior Turki, yang juga enggan disebutkan namanya, mengatakan serangan militan ISKP menimbulkan keraguan di pihaknya. Mereka ragu Taliban akan mampu melindungi pekerja-pekerja teknis Turki dari ancaman ISKP. Oleh karenanya, kata ia, Pemerintah Turki meminta tentara mereka diperbolehkan bertahan di Afghanistan.
“Permintaan Taliban bisa kami wujudkan. Namun, permintaan kami adalah keamanan di bandara juga diawasi oleh tim kami, terdiri atas mantan tentara, polisi, dan anggota perusahaan militer swasta,” ujarnya.
“Kami tidak begitu nyaman dengan skenario warga Turki bekerja di bandara Kabul dengan penjagaan dilakukan oleh Taliban. Serangan pada hari Kamis membuktikan hal kekhawatiran kami,” ujar pejabat terkait menegaskan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menambahkan, belum ada keputusan final soal permintaan Taliban. Ia berkata, Turki tidak dalam posisi terburu-buru, tak terkecuali soal memulai penerbangan komersil ke Afghanistan lagi.
Erdogan berkata, pembicaraan dengan Taliban akan digelar kembali begitu situasi di Kabul mereda.
Perkembangan terakhir, sejumlah laporan intelijen menyatakan ISKP berpotensi melakukan serangan lagi menjelang akhir periode evakuasi pada 31 Agustus nanti.
Total menurut Turki, ada 350 tentara dan 1400 warga telah dievakuasi oleh Pemerintah Turki sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 14 Agustus lalu. (hanoum/arrahmah.com)