KABUL (Arrahmah.com) – Saksi mata yang selamat dari serangan bom pada Kamis (26/8/2021), mengatakan kepada BBC (28/8) bahwa tidak semua orang yang tewas hari itu terbunuh oleh aksi bom militan Islamic State Khurasan Province (ISKP). Melainkan kebanyakan tewas ditembaki militer Amerika Serikat (AS) yang panik.
Saudara laki-laki Muhammad, seorang sopir taksi dari London yang melakukan penjemputan keluarganya ke Kabul, dan orang lain yang diwawancarai oleh koresponden BBC di Kabul mengatakan bahwa keluarga dan orang yang mereka cintai tidak tewas dalam ledakan itu, tetapi oleh tembakan militer AS.
Saudara laki-laki Muhammad mengatakan bahwa warga ditembaki peluru yang arahnya datang dari tentara AS yang menjaga perimeter bandara.
Seorang warga Afghanistan yang berbicara kepada BBC mengklaim bahwa seorang warga sipil yang pernah bekerja dengan pasukan AS ditembak mati oleh tentara asing sebagai akibat dari bom bunuh diri tersebut.
“Orang itu telah mengabdi ke militer AS selama bertahun-tahun. Dan alasan dia kehilangan nyawanya – dia tidak dibunuh oleh Taliban. Dia tidak dibunuh oleh ISIS Dia meninggal karena ditembak militer AS,” kata pria itu sambil menambahkan bahwa korban ditemukan dengan lubang peluru di kepala tanpa luka lainnya.
Pentagon tidak berkomentar ketika dihubungi oleh BBC terkait banyaknya saksi mata yang mengatakan bahwa warga sipil ditembaki militer AS.
Serangan hari Kamis terjadi beberapa hari sebelum batas waktu AS untuk meninggalkan Afghanistan pada 31 Agustus.
ISKP mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 13 orang anggota militer AS dan melukai puluhan militer AS lainnya.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pada hari Jumat (27/8) bahwa dua warga negara Inggris dan seorang anak warga negara Inggris lainnya tewas dalam pemboman bunuh diri tersebut.
Serangan itu awalnya diyakini melibatkan ledakan kedua di Hotel Baron di dekatnya, tetapi Pentagon kemudian mengklarifikasi bahwa hanya ada satu ledakan.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu (28/8) pagi bahwa militer AS melakukan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan militan ISKP. CENTCOM menyatakan bahwa “Indikasi awal” menunjukkan bahwa target terbunuh dan tidak ada korban sipil yang diketahui. (hanoum/arrahmah.com)