JAKARTA (Arrahmah.com) – Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo menyatakan herd immunity atau kekebalan kelompok dari virus corona (Covid-19) di Indonesia secara teoritik tak akan bisa tercapai.
Menurutnya, tingkat penularan varian Delta sangat tinggi, sementara vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan kepada masyarakat memiliki efikasi yang rendah.
“Soal herd immunity tidak usah dipikirkan, karena dengan tingkat penularan varian Delta yang sangat tinggi dan efikasi vaksin yang beredar di Indonesia tidak tinggi, maka herd immunity secara teoritik tidak bakal tercapai,” jelas Windhu, Rabu (25/8), lansir CNN Indonesia.
Diketahui, vaksin Covid-19 yang disuntikkan sejak awal tahun ini secara masif yakni Sinovac dengan efikasi 65,3 persen. Kemudian disusul AstraZeneca dengan efikasi 62,1 persen.
Saat ini, Indonesia mulai menyuntikkan vaksin Moderna yang memiliki efikasi 94,1 persen pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan 86,4 persen pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Namun jumlahnya sangat terbatas.
Hanya saja, kata Windhu, pemerintah saat ini tak bisa hanya menargetkan vaksinasi kepada 70-80 persen populasi penduduk. Ia menyebut vaksinasi harus mencakup seluruh populasi penduduk mulai usia 12 tahun ke atas untuk mencapai herd immunity.
( ameera/arrahmah.com)