GAZA (Arrahmah.com) – Pejabat kesehatan Gaza mengatakan tembakan Israel telah melukai 26 warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang ditembak di kepala, ketika pengunjuk rasa melemparkan batu dan membakar ban selama demonstrasi di sepanjang pagar perbatasan dengan Israel.
Hamas, yang menguasai Gaza, telah menyerukan protes pada hari Sabtu untuk menandai pembakaran Masjid Al-Aqsa Yerusalem 52 tahun yang lalu, situs tersuci ketiga dalam Islam.
“Masjid Al-Aqsa adalah garis merah, dan setiap serangan terhadapnya akan mendapat perlawanan yang berani dari rakyat kami,” kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan, lansir Al Jazeera, Sabtu (21/8/2021).
Youmna al-Sayed dari Al Jazeera mengatakan bahwa faksi-faksi Palestina menyerukan peringatan damai, ketika ratusan warga Palestina menuju kamp pengungsi Malaka – situs terbesar untuk protes Great March of Return di timur Jalur Gaza.
Protes itu terjadi tepat tiga bulan sejak Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata setelah pertempuran paling mematikan mereka selama bertahun-tahun.
Selama 11 hari di bulan Mei, Israel menggempur Gaza dengan serangan udara, menewaskan sedikitnya 260 warga Palestina, termasuk 67 anak-anak.
Tembakan roket yang ditujukan ke kota-kota Israel oleh kelompok bersenjata Palestina di Gaza mengakibatkan kematian 13 orang di Israel.
(ameera/arrahmah.com)