WASHINGTON (Arrahmah.com) – AS sedang bernegosiasi dengan Taliban untuk mencegah kelompok itu menyerang pasukannya selama evakuasi personel Amerika di Kedutaan Besar Kabul di ibu kota Afghanistan, menurut Washington Post pada Sabtu (14/8/2021).
Sebuah laporan oleh surat kabar yang meliput situasi terakhir di Afghanistan mengatakan pemerintah AS telah melakukan upaya untuk mencegah Taliban menyerang tentara Amerika.
Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad bertemu dengan pejabat Taliban di Doha, Qatar, dan Washington dilaporkan meminta Taliban untuk tidak melakukan apa pun sampai evakuasi staf di kedutaan selesai.
AS menyampaikan bahwa masuknya Taliban ke Kabul bisa lebih nyaman diterima oleh masyarakat internasional dan Afghanistan jika kelompok tersebut tidak akan mengganggu evakuasi personel AS di kedutaan dan menghindari konflik dengan pasukan Amerika yang pergi ke sana untuk tujuan itu, kata surat kabar itu.
New York Times juga melaporkan pada Jumat (13/8) bahwa perunding AS menghubungi Taliban untuk memastikan mereka tidak akan menyerang kedutaan dan evakuasi akan dilakukan dengan aman karena Taliban yang menguasai ibu kota tampaknya akan terjadi dalam waktu dekat.
Khalilzad berharap untuk meyakinkan para pemimpin Taliban bahwa kedutaan harus tetap terbuka dan aman.
Membuat kemajuan pesat selama beberapa hari terakhir, Taliban kini telah menguasai 24 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan.
Kota-kota lain yang dikuasai oleh Taliban termasuk Qalat, Tarinkot, Pul-e-Alam, Kandahar, Lashkargah, Herat, Feroz Koh, Qala-e-Nau, Ghazni, Fayzabad, Aybak, Zaranj, Sheberghan, Kunduz, Pul-e-Khumri, Taluqan dan Sar-e-Pul.
Sementara itu, dalam pidato singkat yang disiarkan televisi, Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani bersumpah pada Sabtu untuk terus membela pemerintahnya.
“Negara ini berada dalam bahaya ketidakstabilan yang serius,” klaimnya. (haninmazaya/arrahmah.com)