NEW DELHI (Arrahmah.com) – Sebuah video yang diduga dari pawai yang diadakan di Jantar Mantar, New Delhi, pada Ahad (8/8/2021) telah menjadi viral karena slogan-slogan anti muslim yang dilontarkan pada acara itu, ungkap polisi setempat.
Dalam video yang beredar di media sosial, slogan-slogan mengancam umat Islam sambil meneriakkan “Ram, Ram”.
“Hindustan mein rehna hoga jai shri ram kehna hoga (Untuk tinggal di India, harus mengatakan Jai Shri Ram),” teriak anggota pada rapat umum yang diadakan tanpa izin di dekat gedung parlemen dan kantor pemerintahan India.
Polisi Delhi telah memeriksa kasus ini dan mencoba mengidentifikasi mereka yang ada di video, seperti dikutip dari NDTV (9/8).
Slogan-slogan itu diteriakkan di hadapan Narsinghanand Saraswati, seorang pendeta Hindu radikal yang terkenal dengan ujaran kebencian terhadap umat Islam.
Pawai, yang dijuluki “Hukum Kolonial dan Buat Hukum yang Seragam” itu diselenggarakan sebagai protes terhadap undang-undang era kolonial yang lama.
Insiden itu diangkat di parlemen hari ini oleh anggota parlemen AIMIM Asaduddin Owaisi.
Mr Owaisi mengatakan di Lok Sabha bahwa “slogan genosida” dibangkitkan terhadap Muslim dan tidak ada tindakan yang diambil terhadap para peserta.
Anggota parlemen Hyderabad mengarah ke Perdana Menteri Narendra Modi dan mengatakan slogan-slogan seperti itu dilontarkan di Jantar Mantar, yang berjarak 20 menit dari kediaman PM.
“Lagi pula, apa rahasia tumbuhnya keberanian para hooligan ini? Mereka tahu bahwa pemerintah Modi mendukung mereka. Pada 24 Juli, pemerintah Pusat di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional (NSA) telah memberikan hak kepada Polisi Delhi untuk menahan siapa pun. Namun Polisi Delhi diam-diam menonton itu,” kata Owaisi. (hanoum/arrahmah.com)