JAKARTA (Arrahmah.com) – DPD RI Jimly Asshiddiqie turut menyoroti latihan bersama Garuda Shield ke-15 Tahun 2021 antara pasukan TNI dan militer dari Amerika Serikat.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini masih merasa heran latihan tersebut bisa digelar di Indonesia. Sebab, latihan dilakukan di saat ketegangan dunia sedang dalam tensi yang tinggi.
“Saya juga heran baca berita ada latihan tempur TNI dengan US Army di Baturaja, Sumsel, sangat heran. Kog di tengah PD3, Indonesia terima latihan bersama ini,” kata Jimly, melalui akun Twitter pribadinya, Jumat pagi (6/8).
Jimly menegaskan, Indonesia merupakan negara yang menganut prinsip politik luar negeri Bebas Aktif. Selain itu, Indonesia juga memegang teguh prinsip non-blok.
Dia pun bertanya-tanya apakah Garuda Shield, yang melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 personel US Army, tidak mengganggu Indonesia dalam menjalankan prinsip tersebut.
Hal ini disampaikan Jimly menanggapi pernyataan analis pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie yang menyoroti latihan tempur pasukan TNI dan pasukan Amerika Serikat.
Connie menegaskan bahwa Indonesia masih negara non blok. Oleh karena itu, setelah Garuda Shield 15/2021 dengan AS, maka Indonesia juga harus segera membuat Garuda Dragon Shield dengan China atau Garuda Bear Shield dengan Rusia sebagai perwakilan negara-negara non coalition of the willing.
“Jadi harus segera Kasad bikin Garuda Bear dan Dragon shield. Ini sangat penting,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.com)