N’DJAMENA (Arrahmah.com) – Setidaknya dua puluh empat tentara Chad tewas dalam serangan yang dilakukan militan Islam di sekitar Danau Chad, ungkap seorang pejabat senior setempat Kamis (5/8/2021).
“Pasukan yang sedang beristirahat sehabis patroli diserang oleh Boko Haram” pada Rabu (4/8), kata wakil prefek wilayah itu, Haki Djiddi, kepada AFP.
“Dua puluh empat tentara tewas, beberapa terluka dan yang lainnya telah tersebar ke pedesaan.”
Juru bicara Angkatan Darat Jenderal Azem Bermandoa Agouna membenarkan bahwa serangan telah terjadi di Tchoukou Telia, sebuah pulau 190 kilometer (118 mil) barat laut ibu kota N’Djamena, tetapi menolak memberikan jumlah korban.
Pasukan dari “tiga sektor militer telah bergabung dengan tentara yang diserang kemarin,” Mahamat Fodoul Makay, gubernur provinsi Lake, mengatakan kepada AFP.
Danau Chad adalah wilayah perairan dan rawa yang luas yang berbatasan dengan Niger, Nigeria, Kamerun, serta Chad.
Militan Boko Haram dan kelompok lainnya seperti Islamic State West Africa Province (ISWAP) menggunakan wilayah itu selama bertahun-tahun sebagai tempat berlindung untuk menyerang pasukan militer negara sekitar.
Pada Maret 2020, sekitar 100 tentara Chad tewas dalam serangan semalam di semenanjung danau Bohoma, yang memicu serangan pada bulan berikutnya yang dipimpin oleh presiden Chad saat itu, Idriss Deby Itno.
Setelah mengejar militan jauh ke Niger dan Nigeria, Deby mengatakan “tidak ada satu pun jihadis” di sisi Chad di wilayah danau.
Deby terbunuh pada April 2021 selama pertempuran melawan pemberontak di Chad utara dan digantikan oleh putranya, Mahamat Idriss Deby Itno, sebagai kepala junta militer.
Boko Haram melancarkan pemberontakan di Nigeria utara pada 2009 sebelum memperluas kampanyenya ke negara-negara tetangga.
Pada tahun 2016, Boko Haram pecah menjadi ISWAP usai dianggap sembarangan melakukan serangan terhadap warga sipil Muslim dan penggunaan pembom bunuh diri wanita.
Boko Haram mengatakan pada bulan Juni bahwa pemimpinnya, Abubakar Shekau, telah tewas dalam pertempuran dengan ISWAP, akibat perseteruan di antara mereka. (hanoum/arrahmah.com)