PATTANI (Arrahmah.com) – Mujahidin Pattani terus menunjukkan taringnya setelah sempat tak terdengar kabar perjuangan mereka. Kali ini di wilayah selatan Thailand, sistem kereta api Thailand sempat ditutup pada Rabu (27/7/2011) setelah dua bom merusak rel kereta api, sementara dalam peristiwa lain, Mujahidin menembak mati dua polisi dari atas kendaraan bermotor.
Polisi mengatakan bom diledakkan di provinsi Narathiwat, pada jalur yang mengarah ke kota Sungai Kolok yang berbatasan dengan Malaysia. Perbaikan masih dilakukan hingga Rabu sore.
Media setempat melaporkan bahwa tidak ada korban dan pelaku belum teridentifikasi. Tiga provinsi di Thailand selatan, Yala, Narathiwat dan Pattani, terus bergolak sejak pemberontakan Islam berkobar pada tahun 2004. Ribuan orang dilaporkan tewas dalam kekerasan yang dilancarkan oleh militer musyrik Thailand.
Penembakan menargetkan personil militer dan kepolisian Thailand dari atas kendaraan bermotor dan ledakan bom ranjau telah umum terjadi di sana.
Mujahidin Pattani diyakini bertanggung jawab atas pembunuhan dua polisi pada Rabu sore di provinsi Pattani. Walaupun pihak Mujahidin belum mengeluarkan statemen.
Kolonel Polisi Chonvee Chavarerk mengataka Sersan Mayor Narin Hatre (39) dan Sersan Mayor Noppadol Man-ah (38), tengah mengendarai sepeda motor kembali dari kompetisi burung penyanyi ketika dua pria bersenjata melancarkan serangan menggunakan senapan serbu M16 dan menewaskan keduanya di tempat kejadian.
Beberapa waktu sebelumnya, empat tentara musyrik dikabarkan tewas dalam serangan bom yang dilancarkan Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)