KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir pada Selasa (20/7/2021) mengumumkan pembebasan lebih dari 2.000 tahanan atas instruksi dari Presiden Abdel Fattah al-Sisi, menurut media pemerintah.
Al-Sisi mengeluarkan grasi untuk 2.075 tahanan untuk menandai hari raya Idul Adha yang memperingati keikhlasan Nabi Ibrahim, untuk mengorbankan putranya atas perintah Allah sebelum Allah menggantinya dengan domba jantan di menit-menit terakhir.
Itu juga bertepatan dengan peringatan ke-69 Revolusi 23 Juli, surat kabar milik negara Al-Ahram melaporkan.
Revolusi 23 Juli adalah gerakan militer yang dipimpin oleh perwira tentara Mesir melawan kerajaan pada 23 Juli 1952.
Tidak ada rincian tentang kondisi keputusan amnesti yang dibagikan.
Menurut Konstitusi, presiden memiliki hak, setelah berunding dengan Dewan Menteri, untuk mengampuni orang yang dihukum atau meringankan hukuman mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)