RIYADH (Arrahmah.com) – Jemaah haji mulai berjalan keluar dari kota suci Mekah dan ke lembah Mina pada Ahad (18/7/2021). Ini menandakan dimulainya ibadah haji yang diadakan Arab Saudi dalam ukuran yang diperkecil untuk tahun kedua.
Hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang divaksinasi lengkap yang diizinkan untuk ambil bagian dari ibadah itu. Itu jauh dari kerumunan besar yang turun ke Mekah pada waktu normal ketika ritual itu menarik 2,5 juta peziarah.
Sejak Sabtu (17/7) Al Jazeera melaporkan, sekelompok peziarah telah melakukan “tawaf” di Masjidil Haram, mengelilingi Ka’bah. Ka’bah adalah sebuah struktur kubik besar yang terbungkus kain hitam bersulam emas tempat umat Islam di seluruh dunia berdoa.
Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Mina, di mana mereka akan bermalam. Mina terletak di lembah sempit yang dikelilingi oleh pegunungan berbatu, sekitar lima kilometer (tiga mil) dari Masjidil Haram, dan diubah setiap tahun menjadi perkemahan yang luas bagi para peziarah.
Peziarah dibawa ke sana Ahad (18/7) dengan bus yang hanya terisi setengah untuk menghormati aturan jarak sosial, dan pihak berwenang menyediakan 3.000 mobil listrik untuk mengangkut orang tua dan mereka yang memiliki mobilitas terbatas.
“Kami telah menerapkan jarak sosial di dalam kamp di mana ada empat peziarah di setiap kamar. Kami telah menempatkan penghalang di antara setiap tempat tidur untuk menerapkan jarak sosial,” kata operator tur Hadi Fouad kepada AFP.
“Untuk area umum di kamp, seperti area sholat dan kafetaria, kami telah menugaskan perusahaan keamanan yang penjaganya tersebar di seluruh kamp untuk memastikan tidak ada kerumunan,” tambahnya.
Di titik tertinggi haji, jemaah pada Senin (19/7) akan mendaki Gunung Arafat. Juga dikenal sebagai “Gunung Rahmat”, itu adalah situs di mana diyakini bahwa Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya. Jemaah akan melakukan berjam-jam doa dan pembacaan Alquran di sana.
Setelah turun keesokan harinya, mereka akan mengumpulkan kerikil dan melakukan simbolis “rajam setan”. Haji, biasanya salah satu pertemuan keagamaan tahunan terbesar di dunia, adalah salah satu dari lima rukun Islam dan harus dilakukan oleh semua Muslim dengan sarana setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Ibadah haji tahun ini lebih besar dari versi pared-down yang dipentaskan pada tahun 2020 tetapi secara drastis lebih kecil dari pada waktu normal, menciptakan kebencian di antara umat Islam di luar negeri yang dilarang sekali lagi.
Peserta dipilih dari lebih dari 558.000 pelamar melalui sistem pemeriksaan daring, dengan acara terbatas pada orang dewasa yang divaksinasi lengkap berusia 18-65 tahun tanpa penyakit kronis. (hanoum/arrahmah.com)