KABUL (Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan (Taliban) dan pejabat pemerintah Afghanistan telah membantah laporan bahwa Taliban membuat tawaran gencatan senjata baru dengan imbalan pembebasan 7.000 tahanan.
Suhail Shaheen, juru bicara Taliban, dilansir BBC (16/7/2021), mengatakan Taliban telah mengusulkan pengurangan kekerasan beberapa bulan lalu, tetapi “tidak ada yang baru di atas meja”.
Nader Nadery, seorang negosiator pemerintah, mengatakan bahwa deskripsinya tentang tawaran yang lebih lama telah salah dikutip.
Laporan pada hari Kamis oleh BBC dan media lainnya mengatakan bahwa Taliban telah membuat tawaran gencatan senjata tiga bulan baru sebagai imbalan atas pembebasan tahanan, tetapi Nadery kemudian mengatakan kepada BBC bahwa “belum ada proposal resmi dan itu tetap menjadi rumor”.
Shaheen, juru bicara Taliban, mengatakan Taliban telah mengusulkan pengurangan kekerasan empat bulan lalu, di mana mereka tidak akan mengambil pusat distrik dan provinsi, tetapi “itu tidak diterima oleh Pemerintah Kabul”.
Namun informasi terbaru, Afghanistan setujui gencatan senjata dengan Taliban di provinsi barat, Badghis, pada Kamis (15/7).
“Gencatan senjata antara pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban dimulai sekitar pukul 10.00 hari ini. Gencatan senjata ini dimediasi oleh para tetua adat,” ujar Gubernur Badghis, Hesamuddin Shams, seperti dikutip AFP. (hanoum.arrahmah.com)