ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan telah menolak tuduhan yang dibuat oleh seorang pejabat senior Afghanistan bahwa pihaknya telah memberikan “dukungan udara jarak dekat” kepada Taliban Afghanistan setelah kelompok itu mengambil alih penyeberangan perbatasan utama antara kedua negara, kata pernyataan kementerian luar negeri Pakistan.
Wakil Presiden Pertama Afghanistan Amrullah Saleh pada Kamis malam (15/7/2021) menuduh bahwa pasukan Pakistan mendukung Taliban Afghanistan setelah mereka menguasai perbatasan Spin Boldak dengan Pakistan di provinsi Kandahar awal pekan ini.
Saleh telah menuduh bahwa angkatan udara Pakistan telah “mengeluarkan peringatan resmi kepada Angkatan Darat dan Angkatan Udara Afghanistan bahwa setiap langkah untuk mengusir Taliban dari daerah Spin Boldak akan dihadapi dan ditolak oleh Angkatan Udara Pakistan”.
Pejabat tinggi Afghanistan menuduh Pakistan memberikan “dukungan udara jarak dekat ke Taliban di daerah-daerah tertentu”.
Pada Jumat (16/7), kementerian luar negeri Pakistan, dalam pernyataannya, mengatakan angkatan udara Pakistan dibatasi untuk melindungi wilayah udara Pakistan.
“Pihak Afghanistan menyampaikan kepada Pakistan niatnya untuk melakukan operasi udara di dalam wilayahnya di seberang Sektor Chaman Pakistan,” kata pernyataan itu.
“Pakistan menanggapi secara positif hak Pemerintah Afghanistan untuk bertindak di wilayahnya. Terlepas dari operasi perbatasan yang sangat dekat yang biasanya tidak disetujui oleh norma/standar/prosedur yang diterima secara internasional, Pakistan mengambil tindakan yang diperlukan di dalam wilayahnya untuk melindungi pasukan dan penduduk sendiri.”
Pernyataan itu mengatakan bahwa Pakistan mengakui “hak pemerintah Afghanistan untuk melakukan tindakan di wilayah kedaulatannya”.
Pihak berwenang Pakistan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka membuka kembali penyeberangan perbatasan, yang merupakan salah satu rute perdagangan dan perjalanan utama antara kedua negara, untuk waktu yang singkat pada Kamis (15/7) untuk memungkinkan warga Afghanistan dan Pakistan yang terdampar kembali ke rumah jika mereka menginginkannya.
Perbatasan tetap ditutup pada Jumat (16/7), menurut sebuah pernyataan oleh pihak berwenang di Chaman. (Althaf/arrahmah.com)