DHAKA (Arrahmah.com) – Pemerintah Bangladesh akan mulai memberikan vaksinasi virus corona kepada sekitar 850.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri melintasi perbatasan dari Myanmar, kata para pejabat, Kamis (15/7/2021).
Dengan infeksi yang meningkat di seluruh Bangladesh, Komisaris Bantuan dan Pemulangan Pengungsi (RRRC) Shah Rezwan Hayat mengatakan sekitar 48.000 Rohingya berusia di atas 55 tahun akan mulai menerima suntikan mulai bulan depan dengan bantuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Kami menargetkan usia 55 tahun karena kekurangan vaksin,” kata Hayat kepada AFP.
“Mudah-mudahan kita bisa memberikan vaksin kepada semua orang secara bertahap jika tidak ada kekurangan,” katanya.
Bangladesh telah mengalami lonjakan besar kasus virus corona dalam beberapa pekan terakhir.
Negara ini sekarang telah mencatat lebih dari satu juta infeksi dan lebih dari 17.000 kematian. Para ahli mengatakan “jumlah sebenarnya empat hingga lima kali lebih tinggi.”
Selain itu, lonjakan virus juga mengkhawatirkan di kamp-kamp Rohingya di perbatasan Myanmar. Sebagian besar pengungsi melarikan diri melintasi perbatasan pada tahun 2017 untuk menghindari tindakan keras militer Myanmar yang menurut PBB bisa menjadi genosida.
Setidaknya lima kamp terkunci dengan pergerakan pekerja bantuan dan pengunjung lainnya sangat dibatasi.
Lebih dari 2.100 orang Rohingya telah dites positif terkena virus dan setidaknya 24 telah meninggal karena Covid-19.
Pengungsi Rohingya menyambut baik vaksinasi tetapi mengatakan mereka harus mencakup lebih banyak orang.
“Kamp-kamp itu padat penduduk. Jadi, semua orang berisiko terinfeksi,” kata Mohammad Rafiq, seorang pengungsi di kamp Lambasia. (Althaf/arrahmah.com)