IDLIB (Arrahmah.com) – Pemimpin kelompok perlawanan Jund al Sham Abu Muslim al Shishani mengeluarkan pernyataan terkait pengusiran yang diperintahkan kelompok Hai’ah Tahrir Syam (HTS), lapor Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Jumat (2/7/2021).
Dalam pernyataanya itu, Shishani mengatakan bahwa kelompoknya sudah mencoba menyelesaikan perselisihan ini jauh dari jangkauan media. Namun harapannya tersebut tidak terjadi.
“Kami terkejut ketika kami melihat juru bicara Biro media HTS berbicara di media, memberi kami tuduhan yang tidak terkait dengan kami. Tidak ada seorang pun di HTS yang dapat menyangkal apa yang terjadi dengan kami dan sepertinya tidak ada yang tahu apa yang terjadi, jadi kami merasa perlu untuk mengklarifikasi kepada HTS dan semua Muslim tentang apa yang kami alami,” ungkapnya
Shishani mengakui bahwa dirinya dan kelompoknya dipanggil pejabat Dinas Keamanan Umum HTS. Dia diminta memilih membubarkan kelompoknya dan melebur ke dalam HTS atau meninggalkan Idlib.
Pejabat tersebut menyatakan pada Shishani bahwa keputusan itu sudah bulat.
Ketika meminta alasan di balik keputusan itu, jawaban yang diperoleh tidak meyakinkan. Padahal Shishani dan kelompoknya menyatakan bahwa selama lebih 8 tahun beroperasi di Suriah, kelompoknya tidak pernah terlibat fitnah dan bentrok dengan kelompok lain (khususnya HTS).
Dia pun menyesalkan keterangan HTS yang menyebutkan bahwa kelompoknya memiliki hubungan dengan perampokan bersenjata di money changer di Kafr Tkharim.
Tuduhan itu dirasakan bertolak belakang dengan fakta. Karena selama ini Junud al Sham terkenal jauh dari praktik kotor yang mencemarkan nama baik para jihadis dan selalu mengajak jihadis lain untuk tidak menyakiti warga sipil selama pertempuran serta tidak membunuh tawanan, menurut Shishani.
Pengusiran dari Idlib bagi Shishani merupakan hal yang benar-benar membuatnya heran. Padahal selama ini, mereka telah mengorbankan waktu dan nyawa pejuangnya untuk menerapkan syariah dan memerangi rezim Suriah.
Shishani menuduh HTS ingin mendominasi wilayah dan menundukkan semua kelompok lain yang beroperasi di wilayah ini. (hanoum/arrahmah.com)