KABUL (Arrahmah.com) – Setelah hampir 20 tahun, militer AS meninggalkan Pangkalan Udara Bagram, pusat perangnya untuk menggulingkan Taliban dan memburu para pelaku serangan 9/11 di Amerika oleh Al-Qaeda, kata dua pejabat AS, Jumat (2/7/2021).
Lapangan terbang itu diserahkan kepada Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan secara keseluruhan, mereka berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk merilis informasi tersebut ke media.
Salah satu pejabat juga mengatakan komandan tertinggi AS di Afghanistan, Jenderal Austin S. Miller, “masih mempertahankan semua kemampuan dan otoritas untuk melindungi pasukan,” lansir AP.
Miller bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Jumat dan menurut tweet berbahasa Dari oleh istana kepresidenan, keduanya membahas “lanjutan bantuan dan kerja sama AS dengan Afghanistan, khususnya dalam mendukung pasukan pertahanan dan keamanan.”
Tidak ada rincian tetapi AS sudah berkomitmen untuk membayar hampir 4 miliar USD per tahun hingga 2024 untuk membiayai pasukan keamanan nasional Afghanistan. Meskipun tidak ada yang menyebut kunjungan Miller sebagai perpisahan, dengan latar belakang evakuasi Pangkalan Udara Bagram, kunjungan tersebut ditandai dengan ucapan selamat tinggal.
Sementara itu, pejabat distrik Afghanistan untuk Bagram, Darwaish Raufi, mengatakan keberangkatan Amerika dilakukan satu malam tanpa koordinasi dengan pejabat lokal, dan akibatnya pada Jumat pagi, puluhan penjarah lokal menyerbu melalui gerbang yang tidak terlindungi sebelum pasukan Afghanistan mendapatkan kembali kendali.
“Mereka dihentikan dan beberapa telah ditangkap dan sisanya telah dibersihkan dari pangkalan,” kata Raufi kepada The Associated Press, menambahkan bahwa para penjarah menggeledah beberapa bangunan sebelum ditangkap dan Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan (ANDSF) mengambil kendali.
“Sayangnya Amerika pergi tanpa koordinasi dengan pejabat distrik Bagram atau kantor gubernur. Saat ini pasukan keamanan Afghanistan memegang kendali baik di dalam maupun di luar pangkalan,” klaim Raufi.
Wakil juru bicara menteri pertahanan, Fawad Aman, tidak mengatakan apa-apa tentang penjarahan pagi itu. Dia mengatakan hanya pangkalan yang telah diserahkan dan “ANDSF akan melindungi pangkalan dan menggunakannya untuk memerangi terorisme.”
Taliban juga menyambut baik penarikan Amerika dari Bagram. Dalam sebuah tweet oleh juru bicara Zabihullah Mujahid, mereka menyebutnya sebagai “langkah positif,” mendesak “penarikan pasukan asing dari seluruh bagian negara.” (haninmazaya/arrahmah.com)