KABUL (Arrahmah.com) – Setelah hampir 20 tahun, militer Amerika Serikat meninggalkan pangkalan udara Bagram Afghanistan, pangkalan pusat selama misi menyingkirkan Taliban dan memburu Al Qaeda yang dituding sebagai pelaku serangan 11 September, kata dua pejabat AS.
Pangkalan udara itu diserahkan kepada Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan secara keseluruhan, ungkap mereka pada Jumat (2/7/2021) dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk merilis informasi tersebut ke media, Associated Press melaporkan.
Salah satu pejabat juga mengatakan komandan tertinggi AS di Afghanistan, Jenderal Austin S Miller, “masih mempertahankan semua kemampuan dan otoritas untuk melindungi pasukan”.
Seorang pejabat Afghanistan mengatakan pangkalan itu akan secara resmi diserahkan kepada pemerintah pada sebuah upacara pada Sabtu, kantor berita Reuters melaporkan.
Penarikan dari pangkalan udara adalah indikasi paling jelas bahwa yang terakhir dari 2.500-3.500 tentara AS telah meninggalkan Afghanistan atau mendekati keberangkatan, beberapa bulan sebelum janji Presiden Joe Biden bahwa mereka akan pergi pada 11 September.
AS telah secara resmi menolak untuk mengatakan kapan tentara terakhirnya akan meninggalkan Afghanistan, dengan alasan masalah keamanan, tetapi juga perlindungan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul yang masih dinegosiasikan. Tentara Turki dan AS saat ini melindungi bandara.
AS juga akan menempatkan sekitar 6.500 tentara di Afghanistan untuk melindungi kedutaan besarnya di ibu kota. Kehadiran mereka itu dipahami akan dicakup dalam perjanjian bilateral dengan pemerintah Afghanistan. (Althaf/arrahmah.com)