LONDON (Arrahmah.com) – Pengeboman di jantung kota Eropa Barat dan pembantaian berdarah di Oslo, oleh seorang pria Norwegia, Anders Breivik Behring (32), pada hari Jum’at (22/07/2011) meninggalkan pertanyaan penting, mengapa pelakunya adalah seorang Kristen?
Media-media sekuler barat dengan tergesa mengutuk kekejaman peristiwa tersebut dengan menggunakan istilah-istilah klise seperti : “sayap kanan”, “fanatik”, “ekstrimisme”. Namun, mereka telah gagal menunjukkan fakta sebenarnya dari adanya “arus bawah” masyarakat Eropa yang sangat anti Islam.
Anders Behring adalah contoh yang mewakili perasaan dan emosi masyarakat Eropa pada umumnya terhadap pertumbuhan dan cepatnya populasi Islam di Eropa, dan terprovokasi dengan slogan “Islam adalah musuh”. Media sekuler kemudian melanjutkan dengan menjelekkan Islam secara terus menerus dan akhirnya mengantarkan hingga titik didih, dan akhirnya meledakkan kebencian terhadap Islam dan cara hidup Islam.
Sejatinya, pemerintahan Eropa telah lama mengungkapkan kebencian mereka terhadap syariat Islam dan seorang Anders Behring hanyalah mewakili pribadinya sendiri yang terinspirasi untuk bertindak radikal dan akhirnya memusuhi Islam.
Kesimpulannya, Islam adalah jawaban untuk seluruh problematika hidup manusia dan “permata” yang tersembunyi. Para pemimpin Eropa tidak ingin warga negara mereka menemukan “kebenaran” Islam dan berusaha menutup-nutupi hal tersebut.
Sementara itu, seorang Anders Breivik Behring berharap dan menganggap dirinya adalah seorang “Kesatri Templar” Abad 21 untuk melanjutkan Perang Salib. Ia lupa bahwa Allah SWT., di setiap masa akan selalu mengirimkan seorang Salahuddin al-Ayyubi (Pahlawan Islam dalam Perang Salib) untuk setiap adanya Richard (penjahat Perang Salib). Allahu Akbar!
(M Fachry/muslimsagainstcrusades.com/arrahmah.com)