BAMAKO (Arrahmah.com) – Sebuah bom mobil meledak di Mali dan melukai 15 pasukan penjaga perdamaian PBB. Laporan tersebut disampaikan PBB pada Jumat (25/6/2021) sebagaimana dilansir AFP.
Insiden tersebut merupakan serangan terbaru di negara yang ada di wilayah Sahel Afrika itu.
Melalui Twitter, PBB mengatakan bahwa ledakan bom mobil tersebut menghantam pangkalan sementara di dekat Tarkint, wilayah utara Mali.
PBB menambahkan, evakuasi sedang berlangsung setelah insiden itu. Namun, PBB tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang anggota komite pertahanan Parlemen Jerman mengatakan kepada AFP bahwa semua personel pasukan penjaga perdamaian yang terluka akibat serangan itu adalah warga Jerman.
Anggota Parlemen Jerman tersebut enggan disebutkan identitasnya dan berbicara dengan syarat anonim. Dia menambahkan, sebanyak 12 orang terluka parah.
PBB melancarkan misi MINUSMA untuk menjaga wilayah Mali dari serangan militan Islam dengan mengerahkan sekitar 13.000 personel penjaga perdamaian yang berasal dari berbagai negara.
Mali saat ini tengah berjuang untuk menahan pemberontakan yang meletus pada 2012 yang telah merenggut ribuan nyawa militer dan sipil.
Meskipun sudah ada kehadiran ribuan tentara Perancis dan pasukan penjaga perdamaian PBB di sana, konflik tetap melanda pusat negara.
Tak hanya itu, konflik yang melanda Mali turut merembet ke negara tetangga seperti Burkina Faso dan Niger.
Seorang pejabat keamanan yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa pangkalan sementara yang diserang itu didirikan sehari sebelumnya.
Pangkalan sementara tersebut didirikan setelah sebuah ranjau darat merusak kendaraan PBB di daerah itu.
Personel penjaga perdamaian PBB mendirikan pangkalan sementara untuk memindahkan kendaraan yang rusak, kata pejabat keamanan itu.
Pada Senin (21/6), sebanyak enam tentara Prancis dan empat warga sipil terluka ketika sebuah bom mobil meledak di dekat mobil lapis baja milik Perancis di Mali tengah. (hanoum/arrahmah.com)