KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Malaysia tengah mengembangkan vaksin Covid-19 dengan metode Messenger Ribonucleic Acid atau MRNA.
Pengembangan vaksin dengan metode MRNA tersebut dilakukan melalui kerja sama Institut Kajian Medis (IMR) dan Universitas Putra Malaysia (UPM).
Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan vaksin tersebut mulai dikembangkan sejak November tahun lalu, dan kini telah masuk tahap pengkloningan varian asal virus serta varian lain dari SARS-CoV2 (Covid-19)
“Setelah ini selesai, kajian preklinis pada hewan besar dan kecil akan dilakukan sebelum kajian klinis pada manusia dilakukan,” ujarnya, dalam konferensi pers di ibu kota Malaysia, Putrajaya, Senin (21/6), lansir CNN Indonesia.
Terkait pelaksanaan vaksinasi, hingga awal pekan ini, sudah 5,8 juta warga Malaysia yang disuntik vaksin Covid-19.
Sebagai informasi, vaksin jenis mRNA adalah jenis baru yang kandungannya berbeda dengan yang lain.
Untuk diketahui, vaksin pada umumnya mengandung virus atau kuman penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan. Namun,vaksin dengan jenis mRNA tidak menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan atau dimatikan.
Vaksin mRNA mengandung komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu. Hal tersebut bertujuan agar vaksin tersebut dapat memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya virus dan kuman yang dilemahkan pada vaksin biasa.
Lewat penyuntikan vaksin mRNA, tubuh penerimanya diharapkan lebih cepat mendeteksi dan menghancurkan virus Corona saat terpapar.
(ameera/arrahmah.com)