AZERBAIJAN (Arrahmah.com) – Azerbaijan menyerahkan 15 tahanan Armenia ke Armenia sebagai imbalan untuk menyediakan peta 97.000 ranjau anti-tank dan personel di wilayah Aghdam, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan pada Sabtu (12/6/2021).
Para tahanan diserahkan ke Armenia di perbatasan Azerbaijan-Georgia dengan partisipasi perwakilan Georgia.
“Kami menghargai dukungan pemerintah Georgia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili untuk pelaksanaan aksi kemanusiaan ini,” kata Kementerian Luar Negeri Azerbaijan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu.
Pernyataan itu mengutip peran mediasi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Philip Reeker, penjabat Asisten Menteri Luar Negeri Biro Urusan Eropa dan Eurasia, kepala Dewan Eropa Charles Michel dan Ketua Swedia Organisasi Keamanan dan Operasi di Eropa.
“Memperoleh peta ranjau akan menyelamatkan nyawa dan kesehatan puluhan ribu warga kami, termasuk pekerja ranjau, dan mempercepat proyek rekonstruksi yang diprakarsai oleh Presiden Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev, di Agdam dan kembalinya para pengungsi,” tambahnya.
Wilayah Aghdam baru-baru ini dibebaskan setelah hampir tiga dekade pendudukan oleh pasukan Armenia.
Sedikitnya 20 warga sipil Azerbaijan dan tujuh tentara tewas oleh ranjau darat yang dipasang oleh pasukan Armenia sejak kedua negara mencapai gencatan senjata di Nagorno-Karabakh November lalu.
Selama konflik 44 hari tahun lalu, yang berakhir dengan gencatan senjata pada 10 November, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desa di Karabakh dari pendudukan Armenia.
Gencatan senjata dipandang sebagai kemenangan bagi Azerbaijan dan kekalahan bagi Armenia, yang angkatan bersenjatanya mundur sesuai dengan kesepakatan. (haninmazaya/arrahmah.com)