GAZA (Arrahmah.com) – Kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamel, tiba di Jalur Gaza pada Senin (31/5/2021) untuk melakukan pembicaraan dengan Hamas pasca perang 11 hari dengan “Israel”.
Dia diterima di sebuah hotel oleh delegasi pemimpin kelompok perlawanan Hamas yang dipimpin oleh kepala biro politik kelompok itu di Gaza, Yahya Sinwar.
Dilansir AFP (31/5), kunjungannya sebagai pejabat tertinggi Mesir ke Gaza terjadi di tengah pergeseran sikap resmi negara itu terhadap Gaza dan Hamas.
Mesir berharap dapat memperkuat perjanjian gencatan senjata menjadi gencatan senjata permanen. Selain itu, juga ingin menjamin keamanan dan stabilitas, serta pertukaran tawanan antara Hamas dan “Israel” terjadi dengan lancar.
“Bukan rahasia lagi, kemajuan terjadi sebelum perang terakhir mengenai masalah pertukaran tahanan,” ungkap Khalil Al Hayya, seorang anggota biro politik, pasca pertemuan dengan Kamel.
Pertemuan itu pun tidak mengecualikan pembicaraan untuk memulihkan persatuan Palestina yang pecah sejak 2007, menurut pernyataan Al Hayya.
Kamel pun bertemu dengan faksi-faksi Palestina setelah pertemuannya dengan pimpinan Hamas untuk membahas masalah-masalah yang terkait dengan konfirmasi gencatan senjata serta rekonsiliasi Palestina.
Pengamat politik Ibrahim Habib mengatakan, kunjungan pertama Kamel ke Gaza memiliki banyak keuntungan.
Dia menambahkan ada banyak laporan berbeda tentang rezim Mesir yang didorong oleh kekuatan internasional dan regional, terutama AS.
Dikatakan, Mesir telah memainkan peran penting dalam perjuangan Palestina, terutama pada tahap ini. (hanoum/arrahmah.com)