ANKARA (Arrahmah.com) – Bos mafia Turki Sedat Peker umbar cerita liar tentang kasus penyelundupan narkoba internasional, pembunuhan, hingga hubungan gelap antara politisi rezim Erdogan dan mafia.
Dalam serangkaian video tersebut, Sedat Peker memicu ketegangan politik dalam negeri dari pemerintahan Recep Tayyip Erdogan.
Tuduhan Peker dilayangkan ke sekutu dekat Erdogan, termasuk mantan perdana menteri, pejabat tinggi lainnya, dan para kerabat mereka.
Ia menyinggung kasus yang melibatkan mereka mulai dari korupsi, perdagangan narkoba hingga pemerkosaan dan pembunuhan, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (27/5/2021).
Pesan video dari Peker disampaikan dengan dramatis yang menggiring opini publik, di mana ia telah terkenal berkecimpung di dunia hitam Turki.
Seolah mengerti segalanya tentang semua orang dalam video tersebut, Peker dikenal sebagai seorang ultranasionalis yang dihukum karena berbagai tindak kejahatan, seperti penipuan dan menjalankan organisasi kriminal.
Pada 2020, dia melarikan diri dari Turki untuk menghindari tuntutan hukum, tapi belum lama ini ia tiba-tiba muncul dalam video dari Uni Emirat Arab (UEA) dengan serangkaian cerita yang mengejutkan jutaan warga Turki.
Peker (49) telah mengunggah 7 video ke akun YouTube-nya bernama Reis Sedat Peker. Masing-masing berdurasi sekitar 1 jam.
Video terbaru yang diunggahnya pada Ahad (23/5) telah ditonton lebih dari 14 juta dan dia mengatakan sedang merencanakan beberapa video lagi untuk diunggah.
Peker menuduh putra mantan Perdana Menteri Binali Yildirim, Erkam, mengatur jalur narkoba internasional.
Dalam salah satu pernyataannya, ia menuduh bahwa mantan menteri dalam negeri Turki, Mehmet Agar, terlibat dalam pembunuhan seorang reporter investigasi yang terkemuka pada 1993.
Baik mantan perdana menteri dan menteri dalam negeri Turki, membantah klaim Peker tersebut.
Pakar dari Turki telah membandingkan video Peker dengan skandal pada 1996, di mana bos mafia buronan dan seorang pejabat senior polisi terbunuh, serta seorang anggota parlemen terluka, ketika mobil yang mereka tumpangi jatuh di dekat kota Susurluk.
“Kami dapat mengatakan ini adalah Susurluk kedua,” kata Fikri Saglar, yang merupakan mantan anggota parlemen utama partai oposisi, kepada surat kabar harian Cumhuriyet pekan lalu.
Cerita Peker ditujukan terutama untuk Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, seorang tokoh populer di kalangan ultranasionalis, terutama mereka yang berada di mitra aliansi partai yang berkuasa, Partai Gerakan Nasionalis (MHP).
Peker memiliki panggil khusus untuknya, yaitu “Fancy Sulu” dalam videonya, dan ia berjanji untuk “menghancurkannya”.
Peker juga men-tweet langsung tanggapannya, tentang kebohongan Soylu. Namun tidak ada serangan terhadap Erdogan, di mana Peker menyebutnya sebagai “saudara Erdogan”.
Ia menuduh lingkaran dalam Erdogan menyembunyikan kebohongannya.
Kekhawatiran pemerintah Turki tentang efek dari pernyataan Peker terhadap opini publik adalah jelas. Ketika seorang reporter kantor berita negara bertanya kepada dua menteri tentang tuduhan Peker, dia dipecat seketika pada hari yang sama dan sekarang sedang diselidiki atas dugaan hubungan teror Peker. (hanoum/arrahmah.com)