SRINAGAR (Arrahmah.com) – Saat warga Palestina menghadapi serangan udara Israel yang membunuhi puluhan anak di Gaza, warga di sebuah lingkungan di ibu kota Kashmir, Srinagar, mengekspresikan solidaritas mereka untuk Palestina. Mereka meminta Mudasir Gul (32), seorang seniman profesional, untuk melukis grafiti. Namun, aksi melukisnya tersebut membuatnya dia ditangkap polisi India.
“Polisi membawa Mudasir keluar dari rumahnya dan menyuruhnya naik jembatan lagi. Mereka memintanya untuk menutup lukisannya dengan cat hitam secara total.” kata kakak laki-laki Gul, Badrul Islam, seperti dilansir The Kashmir Walla (14/5/2021)
Sebelumnya, Mudasir melukis wajah seorang muslimah berhijab bendera Palestina dengan tulisan “We Are Palestine”.
Dia melukis gambar tersebut beberapa meter dari rumahnya di Padshahi Bagh.
Sejumlah orang kemudian berdiri di dekat grafiti sambil memegang bendera Palestina dan mengibarkan slogan anti-Israel.
Aksi Mudasir dan sejumlah warga ini langsung viral di ruang media sosial Kashmir dan mengundang polisi India untuk datang menahannya.
Polisi menahan setidaknya tujuh pria lagi termasuk Janbaaz Mustafa pada malam harinya
Janbaaz (30), bukanlah sasaran penggerebekan polisi, tetapi justru saudara laki-lakinyalah, Dilnawaz, yang diuber polisi. Namun karena target tidak ada, polisi menahan Janbaaz, kakaknya Dilnawaz.
“Mereka mencari putra bungsu saya Dilnawaz, tetapi dia tidak ada di rumah. Jadi mereka menahan putra sulung saya. Apa yang bisa kita lakukan?” kata ayah mereka, Ghulam Mustafa, kepada The Kashmir Walla.
Setidaknya dua pria lainnya ditahan dengan cara yang sama. Kepala polisi Kashmir mengatakan bahwa setidaknya dua puluh orang ditangkap dari beberapa tempat di Srinagar.
Vijay Kumar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polisi terus mencermati “elemen-elemen yang berusaha memanfaatkan situasi yang tidak menguntungkan di Palestina untuk mengganggu perdamaian dan ketertiban publik di lembah Kashmir.”
Polisi mengatakan tidak akan membiarkan kemarahan publik yang sinis memicu kekerasan, pelanggaran hukum, dan kekacauan di jalan-jalan Kashmir.
Mudasir merupakan seniman profesional yang terdaftar di fakultas Seni Rupa Universitas Kashmir. Kemampuan melukisnya sudah dikenal sejak dia masih 12 tahun.
“Tahun 2012, dia dianugerahi ADG atas karyanya dalam sebuah kompetisi,” ungkap kakaknya, Badr, sambil memperlihatkan berbagai penghargaan dan sertifikat atas nama Mudasir kepada The Kashmir Walla.
Menurut kakaknya, Mudasir bukanlah tipe orang yang memberontak. “Dia adalah orang yang berhati lemah yang tidak pernah melempar batu. Namun ketika Anda melihat anak-anak dibantai dalam pemboman, jantung siapa yang tidak akan berdetak?” (hanoum/arrahmah.com)