GAZA (Arrahmah.com) – PBB mengatakan 10.000 warga Palestina telah dipaksa keluar dari rumah mereka di Jalur Gaza, saat jumlah korban tewas akibat serangan “Israel” di daerah kantong itu mencapai 137.
“Israel” terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Sabtu (15/5/2021), menewaskan beberapa anak dan wanita di sebuah kamp pengungsi.
Hingga Sabtu pagi, setidaknya 137 warga Palestina, termasuk 36 anak telah tewas dan 920 lainnya cedera sejak pertempuran berkobar pada hari Senin, lansir Al Jazeera.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat, karena serangkaian serangan udara “Israel” lainnya menghantam kamp pengungsi Shati di Gaza yang menewaskan sedikitnya dua wanita dan tujuh anak, sementara mengubur beberapa lainnya di reruntuhan. Sedikitnya 15 orang lainnya terluka, termasuk seorang bayi bernama Omar.
Serangan udara lain juga dilaporkan melanda sebuah rumah di Khan Younis.
Ribuan keluarga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri “Israel”. PBB mengatakan diperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan “Israel”.
Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan semua permusuhan, termasuk dari ketua Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu bersumpah serangan itu akan berlanjut “sebagaimana diperlukan untuk memulihkan ketenangan di negara Israel”.
Sementara itu, Hamas melancarkan serangan pembalasan dengan menembakkan rentetan roket ke arah “Israel”, menghantam kota Ashdod pada Sabtu pagi.
Setidaknya delapan orang di Israel juga tewas, menurut kantor berita Reuters. Tentara “Israel” Zionis mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di wilayah Palestina yang diduduki “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.com)