GAZA (Arrahmah.com) – PBB mengatakan 10.000 warga Palestina telah dipaksa keluar dari rumah mereka di Jalur Gaza, saat jumlah korban tewas akibat serangan “Israel” di daerah kantong itu mencapai 126 orang.
“Israel” terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Sabtu (15/5/2021), ketika “Israel” meningkatkan pengerahan pasukan dan tank di dekat kantong Palestina yang terkepung.
Setidaknya 126 warga Palestina, termasuk 31 anak, telah tewas dan 920 lainnya luka-luka sejak pertempuran berkobar pada Senin.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat, karena serangkaian serangan udara “Israel” lainnya menghantam kamp pengungsi Shati di Gaza yang menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk enam anak, sementara mengubur beberapa lainnya di reruntuhan, lansir Zaman Alwasl.
Ribuan keluarga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri “Israel”.
PBB mengatakan diperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan “Israel”.
Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan semua permusuhan, termasuk dari kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu bersumpah serangan itu akan berlanjut “sebagaimana diperlukan untuk memulihkan ketenangan di negara Israel”.
Hamas menembakkan rentetan roket lagi ke arah “Israel”, menghantam kota Ashdod pada Sabtu pagi.
Sedikitnya sembilan orang di “Israel” juga tewas. Tentara “Israel” mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di “Israel” dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.
Sementara itu, kekerasan sedang terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, serta di Israel.
Setidaknya 11 warga Palestina juga telah dibunuh oleh pasukan keamanan “Israel” di Tepi Barat yang diduduki. (haninmazaya/arrahmah.com)