KABUL (Arrahmah.com) – Puluhan siswa perempuan dilaporkan menjadi korban tewas dalam pemboman paling mematikan terhadap sekolah menengah di Kabul Afghanistan dalam lebih dari setahun ini.
Serangkaian ledakan di luar sekolah pada Sabtu (8/5/2021) selama periode belanja liburan puncak menewaskan lebih dari 50 orang, sebagian besar siswa perempuan, dan melukai lebih dari 100 orang di Dasht-e-Barchi, pinggiran Kabul barat yang sebagian besar dihuni oleh Syiah Hazara.
Pemerintah menyalahkan Taliban atas pembantaian itu, tetapi kelompok itu membantah bertanggung jawab dan mengeluarkan pernyataan yang menggarisbawahi ketidakmampuan pemerintah untuk memberi perlindungan dan keamanan bagi rakyat.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tareq Arian mengatakan kepada wartawan bahwa sebuah bom mobil meledak di depan sekolah perempuan Sayed Al-Shuhada pada Sabtu (9/5), dan ketika para siswa bergegas keluar karena panik, dua perangkat lagi meledak.
Warga tengah sibuk berbelanja menjelang libur Idul Fitri pekan ini, yang menandai akhir bulan suci Ramadhan.
Ledakan tersebut terjadi ketika militer Amerika Serikat terus menarik 2.500 pasukan terakhirnya 20 tahun setelah campur tangan militer di negara Asia Selatan itu.
Hazara adalah Muslim Syiah yang secara historis menghadapi penganiayaan di negara berpenduduk 38 juta. (Althaf/arrahmah.com)