PARIS (Arrahmah.com) – Seorang polisi wanita ditikam menggunakan pisau hingga tewas oleh pria Tunisa di kantor polisi, Rambouillet, pinggiran kota Paris, Jumat (23/4/2021) waktu setempat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, seperti dilansir dari CNN (23/4). Belum diketahui motif dari penyerangan tersebut.
Valérie Pécresse, presiden wilayah Ile de France, mengatakan kepada afiliasi CNN, BFM TV bahwa terorisme “tidak dapat dikesampingkan”.
Kantor kejaksaan anti-teroris, yang biasanya menangani penyelidikan serangan teroris, telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengucapkan belasungkawa atas tewasnya anggota polisi tersebut.
“Republik baru saja kehilangan salah satu pahlawannya, dalam sikap barbar pengecut yang tak terhingga,” ujarnya.
Dikutip dari AFP, pria yang menikam hingga tewas anggota polisi itu berteriak “Allahu Akbar”, saat menyerang. Demikian klaim sumber yang dekat dengan penyelidikan.
Jaksa anti-terorisme Prancis Jean-Francois Ricard mengatakan teriakan penyerang menunjukkan motif teror dari pelaku yang ditembak mati oleh polisi.
Diduga dia menjawab seruan kelompok militan Al Qaeda yang mewarkan hadiah bagi mereka yang dapat membunuh polisi di negara-negara Eropa pekan lalu. (hanoum/arrahmah.com)