YERUSALEM (Arrahmah.com) – Puluhan orang terluka dalam bentrokan di Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem, pada Kamis (22/4/2021) malam, ketika 300 Yahudi radikal menyerbu warga Arab sambil meneriakan “Matilah orang Arab.”
Polisi “Israel” berusaha untuk memisahkan kelompok sambil membubarkan warga Arab dengan granat kejut, gas air mata, dan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa Arab.
Sedikitnya 100 warga Palestina terluka, termasuk 21 orang yang dirawat di rumah sakit, kata Bulan Sabit Merah Palestina, seperti dilansir Time of Israel (23/4).
Bentrokan dipicu ketika 300 Yahudi radikal yang dipimpin Bentzi Gopstein melakukan aksi untuk mengusir warga Arab Palestina yang sedang istirahat setelah shalat tarawih di Gerbang Damaskus.
“Kami mengizinkan protes atas nama kebebasan berekspresi tetapi kami akan mengambil tindakan terhadap segala bentuk kekerasan,” kata polisi menjelang pawai.
Setelah diblokir oleh pasukan polisi untuk mencapai Kota Tua, beberapa lusin pendukung Yahudi radikal menyerang beberapa pekerja Arab, kata polisi. Petugas polisi menyelamatkan para pekerja yang mengungsi di sebuah toko.
Akibat serangan itu, warga Arab mulai melakukan pelemparan batu dan botol ke pendukung Yahudi radikal dan polisi “Israel”.
Demonstrasi ini sebelumnya telah direncanakan oleh Yahudi radikal untuk terjadi aksi kekerasan, menurut penyiar publik Kan.
Di berbagai Whatsapp group mereka, ada seruan berua tulisan “Hari ini kami akan membakar orang Arab, bom molotov sudah ada di dalam tas.”
Kelompok Yahudi radikal yang bernama Lehava ini memang sangat keras dalam menentang asimilasi antara orang Yahudi dan non-Yahudi serta mencegah aktivitas publik apa pun yang dilakukan oleh non-Yahudi di Israel. (hanoum/arrahmah.com)