JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. M. Cholil Nafis menyarankan Kementerian Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan draft yang tidak diterbitkan.
Hal ini menanggapi persoalan adanya kamus sejarah Indonesia Jilid I terbitan Kemendikbud yang tidak mencantumkan KH. Hasyim Asyari.
KH. Cholil sebelumnya sudah mendapatkan penjelasan dari Kemendikbud kalau Kamus Sejarah Indonesia itu masih berupa draft atau rancangan yang belum lengkap. Meski demikian, ia tetap mengimbau Kemendikbud untuk tidak teledor dalam menyimpan draft sampai akhirnya menimbulkan polemik.
“Dia baru draft tahun 2017, cuma bocor. Makanya hati-hati pegang data yang masih draft biar enggak jadi gejolak ke luar,” kata KH. Cholil saat dihubungi, Selasa (20/4/2021), lansir Suara.com.
Meskipun hanya sebuah draft, KH.Cholil juga mempertanyakan kenapa nama KH Hasyim Asyari tidak ikut ditulis dalam Kamus Sejarah Jilid I tersebut.
“Ya, cuman meskipun draft (tapi tokoh) yang lain sudah ada keterangannya, Kiai Hasyim sendiri kok tidak ada gitu loh,” kata KH.Cholil.
(ameera/arrahmah.com)