KARACHI (Arrahmah.com) – Prancis pada Kamis (15/4/2021) mengimbau warga dan perusahaannya untuk meninggalkan Pakistan sementara waktu, menyusul unjuk rasa anti-Prancis di seluruh negeri.
Kedutaan Besar Prancis di Islamabad, dikutip dari Parhlo.com (15/4), memperingatkan ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di Pakistan.
Partai Tehreek e Labbaik Pakistan yang menggelar aksi protes besar-besaran di kota-kota Pakistan awal pekan ini, telah dilarang aktivitasnya dengan alasan terorisme.
Pasukan keamanan telah menahan ketua partai, Saad Rizvi, beserta ratusan pendukungnya dari berbagai penjuru negeri.
Sedikitnya empat orang, termasuk dua polisi, tewas, dan ratusan lainnya luka-luka dalam bentrokan massa – polisi selama tiga hari.
Aksi protes ini menuntut pengusiran duta besar Prancis dari negaranya karena karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan di Prancis tahun lalu.
Saat itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung penerbitan karikatur kontroversial itu, sekaligus menuduh Muslim Prancis sebagai gerakan separatisme, bahkan menyebut Islam sebagai “agama yang sedang menghadapi krisis”. (hanoum/Arrahmah.com)