(Arrahmah.com) – Bunga tulip selama ini dikenal luas oleh masyarakat sebagai bunga yang berasal dari Belanda. Namun tidak banyak yang mengetahui ternyata bunga tulip awalnya berasal dari Kekaisaran Ottoman.
Tulip diimpor ke Belanda pada abad ke-16 oleh Oghier Ghislain de Busbecq, duta Kaisar Ferdinand I untuk Suleyman yang Agung. De Busbecq heran menemukan hibrida yang sangat canggih tumbuh di istana kerajaan di Istanbul. Dia mengirimkan beberapa umbi ke Carolus Clusius di Praha, yang akhirnya mengambil alih kebun raya di Leiden, memastikan distribusi tulip yang luas di Eropa.
Tulip awalnya bunga liar dari Asia Tengah, dari Pegunungan Hindu di Kazakhstan, tetapi pertama kali dibudidayakan oleh orang Turki, pada awal 1000 Masehi.
Tulip untuk pertama kalinya berada dalam karya seni Seldjuk. Pada abad ke-12, tulip termasuk dalam dekorasi, terutama di kota Konya, yang merupakan ibu kota Seldjuk Anatolia. Terlihat bahwa budaya tulip dan tulip datang bersama orang Turki ke Anatolia.
Ketika Konstantinopel didesain ulang menjadi Istanbul, setelah penaklukan Ottoman, Sultan Mehmet II memerintahkan tulip untuk ditanam di taman dan kebun baru. Sultan sendiri adalah seorang tukang kebun yang rajin. Di waktu luangnya, ia bekerja di taman Istana Topkapi.
Sultan Suleiman meningkatkan kecintaannya pada tulip. Dia memfokuskan penanaman dan penggunaan tulip di Istanbul, dan bunga itu menjadi lebih populer daripada mawar. Pada gambar di bawah, terlihat Sultan dengan bunga tulip di tangannya. Suleiman juga seorang penyair hebat, dan beberapa kali menyebut tulip dalam puisinya. Nama penyairnya adalah “Muhibbi.”
Menanam tulip di taman di seluruh Kekaisaran Ottoman. Ottoman sangat memperhatikan lingkungan, dan tulip menjadi simbol nasional Ottoman.
Sumber: Mvslim.com
(*/Arrahmah.com)