HERAT (Arrahmah.com) – Sebanyak 60 orang terluka ketika ratusan kendaraan pengangkut bahan bakar meledak dalam kobaran api besar yang melanda pos bea cukai di Afghanistan dekat perbatasan Iran.
Kebakaran besar itu mengganggu pasokan listrik dan menyebabkan kerugian senilai jutaan dolar.
Sebagaimana dilansir Daily Sabah (13/2/2021), otoritas Iran mengirim mobil pemadam kebakaran dan ambulans ke seberang perbatasan, sementara sejumlah penduduk setempat melawan kobaran api di kota perbatasan Islam Qala sebelum berhasil dikendalikan.
Laporan awal mengatakan kobaran api telah dimulai setelah satu truk tangki gas meledak. Para pejabat kemudian mengatakan bahwa penyebabnya belum jelas.
Gubernur Herat, Waheed Qatali, mengatakan pihak berwenang Iran dan personel yang dipimpin NATO di Afghanistan diminta bantuan untuk membantu memadamkan api.
Musibah itu merusak infrastruktur listrik, menyebabkan sebagian besar ibu kota Herat tanpa listrik.
Asap hitam tebal dan api membumbung tinggi di udara di sekitar tempat kejadian, seperti gambar-gambar yang ditayangkan televisi.
Pada Sabtu malam, kantor berita negara Iran, IRNA mengutip Jilani Farhad, juru bicara gubernur Herat, yang mengatakan api dapat dikendalikan tetapi sekitar 500 kendaraan telah dibakar.
Sebelumnya, petugas penyelamat dan pasukan keamanan Afghanistan memindahkan ratusan truk tangki bahan bakar dan gas dari daerah itu.
“Misi Dukungan Tegas internasional dihubungi dengan permintaan untuk memberikan bantuan pemadam kebakaran udara,” ujar Qatali.
Seorang pejabat Barat yang memantau situasi mengatakan setidaknya 60 orang terluka.
Pejabat Afghanistan memberikan jumlah korban yang lebih rendah, tetapi mengatakan jumlah itu bisa meningkat.
Di seberang perbatasan Iran, pejabat darurat regional Mohsen Nejat mengatakan pemerintah Iran telah mengirim 21 ambulans dan 20 truk pemadam kebakaran ke tempat kejadian.
“Lebih dari 300 kendaraan yang membawa gas, diesel, dan bensin meledak,” ujar Hossein Akhundzadeh, pejabat perdagangan regional Iran.
“Tidak diketahui apakah pengemudi bisa melarikan diri atau tidak,” papar dia. (Hanoum/Arrahmah.com)